Kafein, Kurang Tidur, Daging Merah dan Sabun Menjadi Faktor Bau Badan, Ini Penjelasannya
![Kafein, Kurang Tidur, Daging Merah dan Sabun Menjadi Faktor Bau Badan, Ini Penjelasannya](https://radarbengkulu.disway.id/upload/38606fb3d8b667c0fd8a0f07328db579.jpeg)
Kafein, Kurang Tidur, Daging Merah dan Sabun Menjadi Faktor Bau Badan, Ini Penjelasannya -Poto ilustrasi-
radarbengkuluonline.id - Bau badan adalah salah satu masalah yang sering membuat seseorang merasa kurang percaya diri dalam beraktivitas.
Namun saat ini sudah ada hasil penelitian ilmuan memberikan tips mengurangi bau badan.
Lalu ada sekitar 400 jenis reseptor di hidung kita yang membantu kita merasakan berbagai bau, dari yang menyenangkan hingga yang menjijikkan.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa kita tidak hanya menggunakan indra penciuman untuk mengetahui apakah makanan sudah basi atau belum.
Lalu tidak mengherankan juga, jika banyak dari kita ingin memiliki bau yang harum dan jangan khawatir, ada beberapa cara menghilangkan bau badan yang bisa dilakukan secara efektif dan aman.
Dilansir pada BrightSide, berikut 5 tips sederhana untuk mengurangi bau badan.
1. Membatasi jumlah daging merah dan produk susu dalam makanan
Menurut para ilmuwan, makanan yang paling sering muncul di meja makan kita dapat memengaruhi bau keringat kita.
Misalnya, daging merah mengandung sejumlah besar asam lemak, dan jika tubuh tidak mampu memecah zat-zat ini, bau keringat dapat menjadi sangat menyengat.
Sayuran silangan, seperti brokoli dan kubis brussel, juga dapat menimbulkan banyak masalah bau badan.
Jika sulfur di dalamnya mencapai bakteri yang hidup di permukaan kulit, mereka mulai mengeluarkan bau tak sedap seperti telur busuk.
Selain itu, tubuh sebagian orang tidak mampu memproses sepenuhnya zat trimetilamina yang ditemukan dalam kacang-kacangan, telur, dan susu.
Akibatnya, senyawa organik ini dikeluarkan melalui pori-pori sehingga orang tersebut memiliki bau badan yang apek dan amis akibat zat trimetilamina.
Sebetulnya, kamu tidak perlu mengubah pola makan kamu secara menyeluruh tanpa rekomendasi ahli gizi, tetapi kamu dapat mencoba mengurangi jumlah makanan tertentu dalam pola makanmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: