19 Hari Jelang Pelantikan Presiden Prabowo-Gibran, Harga BBM Non-Subsidi Turun
Jelang pelantikan presiden dan wakil presiden Republik Indonesia Prabowo-Gibran pada 20 Oktober 2024, harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi turun-poto ilustrasi-
Selain itu, Dexlite (CN 51) dijual dengan harga Rp 13.250 per liter, dan Pertamina Dex (CN 53) turun menjadi Rp 13.750 per liter.
Penurunan harga ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya di wilayah Bengkulu, yang selama ini mengandalkan BBM non-subsidi untuk kebutuhan sehari-hari. Selain itu, penurunan ini juga diharapkan dapat mendukung kelancaran aktivitas transportasi dan industri di wilayah tersebut.
Selain menurunkan harga, Pertamina juga menegaskan komitmennya dalam menyediakan produk BBM berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, Pertamina terus berupaya menjaga kualitas produknya dan memastikan distribusi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di Sumatera Bagian Selatan.
“Kami terus berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas yang terjamin, serta harga yang kompetitif di seluruh wilayah Indonesia. Penyesuaian harga yang kami lakukan juga tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat. Sehingga mereka bisa mendapatkan produk BBM berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau,” jelas Tjahyo.
Langkah ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga minyak dunia.
Dengan menurunkan harga BBM non-subsidi, Pertamina berusaha memastikan agar konsumen tetap mendapatkan akses terhadap energi berkualitas tanpa harus terbebani oleh kenaikan harga yang tidak menentu.
Penurunan harga BBM non-subsidi ini tentu menjadi angin segar bagi para konsumen, terutama bagi pengguna kendaraan bermotor dan pelaku usaha yang bergantung pada BBM.
Dengan harga yang lebih rendah, diharapkan biaya operasional dapat ditekan, sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian, khususnya di sektor transportasi dan logistik.
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Akan Bangun Sekolah Unggulan di 4 Provinsi di Indonesia
Di wilayah Bengkulu, misalnya, penyesuaian harga BBM ini berpotensi mendorong mobilitas masyarakat yang lebih lancar dan efisien.
Selain itu, sektor usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergantung pada transportasi juga dapat merasakan manfaat dari penurunan biaya operasional akibat turunnya harga BBM.
Meski demikian, penurunan harga BBM ini perlu terus dipantau agar tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, melainkan juga berkelanjutan.
Pertamina dan pemerintah diharapkan dapat terus bekerja sama untuk menjaga stabilitas harga BBM, sehingga masyarakat bisa terus mendapatkan akses energi yang terjangkau.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: