Dampak Wabah Sapi Ngorok di Provinsi Bengkulu, Tercatat Rp 23 Rugi
Dampak Wabah Sapi Ngorok di Provinsi Bengkulu, Tercatat Rp 23 Rugi -Poto ilustrasi-
"Untuk kabupaten yang paling banyak ternak terpapar. Yakni Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan. Karena, dari dua kabupaten ini awal penyebaran penyakit gorok," ujarnya.
Disnakeswan Bengkulu telah melakukan berbagai langkah, termasuk penyaluran vaksin, obat, antibiotik, dan vitamin bagi hewan ternak yang terdampak. Obat-obatan ini disediakan melalui stok Disnakeswan serta bantuan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) sejumlah perusahaan di Bengkulu. Syarkawi menyampaikan, vaksin yang diterima dari pemerintah pusat sebanyak 3.000 dosis, langsung didistribusikan kepada peternak yang membutuhkan.
Namun, ketersediaan vaksin, antibiotik, dan obat-obatan saat ini masih jauh dari cukup untuk mengatasi skala penyebaran wabah.
“Meski kita sudah menyalurkan obat dan antibiotik, jumlahnya tetap kurang. Ini mengingat banyaknya ternak yang sudah atau berpotensi terdampak. Untuk vaksin, kami hanya mendapat 3.000 dosis, dan itu belum cukup,” ujar Syarkawi.
Keterbatasan ini membuat Disnakeswan mengupayakan tambahan anggaran agar bisa mendatangkan vaksin dan obat yang lebih memadai. Melihat keterbatasan yang ada, Syarkawi mengungkapkan pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu terkait rencana penganggaran vaksin tambahan.
“Kami sudah membicarakan kebutuhan ini dengan mitra kami di Komisi II. Namun, kami sadar bahwa anggaran kami saat ini belum mencukupi untuk menyediakan vaksin tambahan,” jelas Syarkawi. (wij)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: