Penyebaran Penyakit Sapi Ngorok di Provinsi Bengkulu Mulai Mengkhawatirkan Peternak

Penyebaran Penyakit Sapi Ngorok di Provinsi Bengkulu Mulai Mengkhawatirkan Peternak

Penyakit sapi ngorok yang kembali menyebar di provinsi Bengkulu dalam dua bulan terakhir menyebabkan kekhawatiran di kalangan peternak-Poto ilustrasi-

 

radarbengkuluonline.id  - Penyakit sapi ngorok yang kembali menyebar di provinsi Bengkulu dalam dua bulan terakhir menyebabkan kekhawatiran di kalangan peternak.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini menyebar dengan cepat, terutama di wilayah Kabupaten Kaur dan Bengkulu Selatan.

Meski begitu, drh. Yeni Misra, Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Bengkulu, menegaskan bahwa penyakit sapi ngorok dapat diobati dan risiko kematian pada ternak bisa ditekan jika penanganannya dilakukan dengan tepat dan cepat.

BACA JUGA:Waspada, 81 Ekor Ternak Sapi dan Kerbau Terkena Penyakit Ngorok di Kabupaten Kaur

BACA JUGA:3 Rekomendasi Makanan Halal di Taiwan, Ada Mie Daging Sapi Paling Enak

"Peternak tidak perlu panik berlebihan. Penyakit sapi ngorok ini disebabkan oleh bakteri yang bisa diatasi dengan pengobatan. Berbeda dengan penyakit Jembrana, yang lebih sulit diobati, sapi yang terjangkit ngorok masih memiliki peluang sembuh tinggi jika segera ditangani. Jadi, jangan terburu-buru menjual ternak," jelas Yeni.

Menurutnya, penyakit ngorok bersifat endemik di Bengkulu, namun penyebarannya yang cepat kali ini membuat banyak peternak memilih untuk menjual ternak mereka sebelum kondisinya memburuk.

Tindakan menjual ternak yang terjangkit ini, menurut Yeni, justru bukan langkah yang tepat.

Sebagai gantinya, ia menyarankan agar peternak fokus pada pencegahan penularan dengan memblokade penyebaran penyakit melalui vaksinasi dan pengobatan tepat.

Jika ternak menunjukkan gejala sapi ngorok, misalnya sulit bernapas dan terlihat lemas, Yeni mengimbau agar seluruh ternak dalam kelompok yang sama diberikan vaksin.

Ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran ke ternak lainnya. 

"Penyakit ngorok memang sangat menular atau contagious, tapi jika satu ternak terkena dan langsung diobati, sementara yang lain divaksin, maka risiko penyebaran dapat diminimalisir," ujar Yeni.

Mitos yang berkembang di kalangan peternak bahwa sapi atau kerbau yang terkena penyakit ngorok tidak dapat disembuhkan dan harus segera dijual, menurutnya, adalah pemahaman yang keliru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: