Sarasehan Perekonomian Bengkulu Bahas Sinergi Moneter dan Fiskal untuk Ketahanan Ekonomi Masa Depan
Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Sarasehan Perekonomian Bengkulu di Hotel Mercure pada Senin, 9 Desember 2024-naura qristina-
RADAR BENGKULU – Dalam rangka meningkatkan sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal serta memperkuat ketahanan ekonomi Bengkulu, Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar Sarasehan Perekonomian Bengkulu di Hotel Mercure pada Senin, 9 Desember 2024.
Acara ini juga menjadi ajang diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Bengkulu Edisi November 2024 dan Kajian Ekonomi Regional (KFR) Triwulan III 2024.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bengkulu, Wahyu Yuwana Hidayat, menegaskan pentingnya kolaborasi antara kebijakan moneter yang dijalankan Bank Indonesia dan kebijakan fiskal oleh Kementerian Keuangan.
“Kebijakan moneter dan fiskal itu seperti dua sisi mata uang yang saling melengkapi. Tidak mungkin moneter jalan sendiri, fiskal sendiri. Oleh karena itu, koordinasi menjadi kunci untuk memastikan ekonomi Bengkulu tumbuh secara inklusif dan berkelanjutan,” ungkap Wahyu.
Pemahaman Kondisi Ekonomi untuk Langkah Strategis
Sarasehan ini juga bertujuan memberikan pemahaman kepada para pengambil kebijakan, pelaku usaha, dan perbankan mengenai kondisi ekonomi global, nasional, dan daerah.
“Kita fokus pada pertumbuhan ekonomi Bengkulu, yang berada di atas 4%. Namun, perlu dibandingkan dengan rata-rata nasional agar kita tahu apa yang kurang, apa yang perlu ditambah, dan bagaimana solusinya. Intinya, membangun kesadaran dan kolaborasi untuk memastikan ekonomi Bengkulu tetap tumbuh positif,” tambah Wahyu.
Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Bengkulu 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: