Menunggu Kejelasan Program Makan Bergizi Gratis dari Pemerintah Pusat

Menunggu Kejelasan Program Makan Bergizi Gratis dari Pemerintah Pusat

Mochamad Irfan Surya Wardana-Ist-

 

 

RadarBengkuluProgram makan bergizi gratis yang direncanakan pemerintah pusat hingga saat ini masih menunggu kejelasan implementasi di tingkat daerah.

Berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) Tahun Anggaran 2025, anggaran khusus untuk program ini belum terlihat tercantum di level daerah.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mochamad Irfan Surya Wardana.

Ia menjelaskan bahwa meskipun anggaran di pusat sudah disiapkan dengan nilai fantastis mencapai Rp71 triliun, petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program di daerah masih ditunggu.

BACA JUGA:Ulang Tahun, Satuan Brimob Polda Bengkulu Gelar Makan Siang Bergizi di SDN 89 Bentiring

BACA JUGA:Inilah 5 Rekomendasi Tempat Makan Siang di Madiun Jatim, Banyak Pilihan Menu yang Lezat, Wajib dijajal Nih

“Sampai saat ini, kalau dilihat dari DIPA dan Buku TKD Tahun Anggaran 2025, alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis belum ada di daerah. Kita tunggu apakah nanti alokasinya tetap di pusat, tapi implementasinya dilakukan di daerah. Ini masih menunggu arahan dan juknis dari pusat,” ujar Irfan.

 

Program makan bergizi gratis merupakan salah satu inisiatif pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan gizi masyarakat, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan lansia. Dengan anggaran mencapai Rp71 triliun, program ini diharapkan dapat membantu menekan angka stunting, memperbaiki status gizi, dan meningkatkan produktivitas masyarakat di seluruh Indonesia.

 

Irfan menegaskan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya bergantung pada besarnya anggaran, tetapi juga pada koordinasi yang efektif antara pemerintah pusat dan daerah. Menurutnya, juknis yang jelas sangat dibutuhkan agar daerah dapat menjalankan program ini sesuai dengan tujuan awalnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: