Investasi Pariwisata dan Perdagangan di Provinsi Bengkulu
Investasi Pariwisata dan Perdagangan di Provinsi Bengkulu-Ist-
RADAR BENGKULU - Ekonomi Bengkulu terus menunjukkan tren positif. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, pertumbuhan ekonomi daerah ini mencapai 4,55 persen pada Triwulan IV Tahun 2024 (year on year).
Sepanjang tahun 2024, secara komulatif pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 4,62 persen, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 4,28 persen.
Dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi tahun 2024 didorong oleh sektor administrasi pemerintahan, pertanian, kehutanan, perikanan, perdagangan besar dan eceran, serta reparasi mobil dan sepeda motor.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan didukung oleh konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan pembentukan modal tetap bruto. Hal ini sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, realisasi belanja pemerintah, serta pembangunan infrastruktur di Bengkulu.
BACA JUGA:Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu Diprediksi Menguat di TW 1 Tahun 2025
Secara regional, Bengkulu menempati peringkat kelima dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 10 provinsi di Sumatera pada tahun 2024. "Angka ini mencerminkan dinamika pertumbuhan ekonomi daerah yang harus kita cermati. Sebagai provinsi yang terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kita memerlukan data yang akurat, terpercaya, dan up to date," ujar Rosjonsyah, didampingi Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, saat Press Release Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Bengkulu di Aula Rafflesia BPS Bengkulu, Rabu (5/2).
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mendorong sektor strategis, seperti pertanian, pariwisata, perikanan, dan industri kecil menengah, sebagai motor penggerak ekonomi daerah.
"Kami juga terus berupaya meningkatkan investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, dengan menciptakan iklim usaha yang kondusif serta memberikan kemudahan bagi investor," tambah Rosjonsyah.
Untuk itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat, pelaku usaha, akademisi, dan pemangku kepentingan untuk terus bekerja sama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, tanpa sinergi dari berbagai pihak, upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak akan berjalan maksimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: