Sekolah di Bengkulu Selatan Laksanakan Kegiatan Keagamaan

 Sekolah   di Bengkulu Selatan  Laksanakan Kegiatan Keagamaan

Kepala Seksi Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) SMP Dikbud Bengkulu Selatan, Onawan Affriadi,SP-Fahmi-radarbengkulu

radarbengkuluonline.id, Manna - Usai seluruh siswa selesai libur sampai tanggal 5 Maret 2025, setelah masuk sekolah, sesuai dengan Surat Edaran Bersama (SEB) tiga Menteri,Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen),Menteri Agama,dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) nomor 2 tahun 2025, siswa melaksanakan kegiatan keagamaan pada bulan Ramadhan 1446Hijriah/2025 Masehi.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Lusi Wijaya,M.Pd melalui Kepala Seksi Bidang Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK) SMP Dikbud Bengkulu Selatan, Onawan Affriadi,SP menyampaikan, kegiatan keagamaan ini cukup baik untuk membentuk katakter murid agar lebih bisa mendalam sesuai agamanya masing - masing.

BACA JUGA:TPP ASN Bengkulu Selatan Belum Bisa Dipastikan Cair Sebelum Lebaran

BACA JUGA:Partai NasDem Buka Rekrutmen Calon Bupati BS Pengganti Gusnan Mulyadi di PSU Pilbup Bengkulu Selatan

 

"Untuk yang beragama Islam kita meminta kepada seluruh sekolah melaksanakan tadarus Al-Qur'an, pesantren kilat,kajian Islam lainnya agar bisa meningkatkan ketaqwaan dan keimanan. Sedangkan untuk agama diluar Islam dianjurkan melakukan bimbingan rohani dan kegiatan agama sesuai agama masing - masing,"ungkap Onawan, Sabtu (01/03).

Apalagi saat ini, lanjutnya, untuk sekolah umum yang bukan berbasis agama seperti sekolah Pesantren ataupun seperti SD Islam Terpadu(SDIT), mungkin pembelajaran agamanya cukup kurang kalau dibandingkan.Untuk model sekolah Pesantren dan SDIT memang berbasis agama dan lebih banyak belajar agama.

BACA JUGA:Ini Bukti Polres Bengkulu Selatan Mendukung Ketahanan Pangan Nasional, Panen Raya Tahap I Sukses

BACA JUGA:Patroli Rutin, Satpol PP Bengkulu Selatan Tertibkan Pedagang Kaki Lima Pasar Bawah

 

Apalagi saat ini, selama satu bulan puasa ini,untuk pembelajaran umum setiap jamnya dikurangi 10 menit, artinya jam yang dipotong tersebut bisa digunakan diisi dengan kegiatan keagamaan. Semoga dengan adanya bimbingan agama ini bisa menambah ilmu agama  untuk siswa sebagai bekal kehidupan.

"Selain itu,dengan ilmu agama yang didapat, setidaknya bisa membentengi siswa dari hal - hal yang dilarang oleh agama.Sebagai manusia kita boleh saja bercita - cita mau menjadi apa,tetapi dasar agama harus kita miliki agar nantinya kita bisa menjalankan tugas atau pekerjaan sesuai dengan tuntunan agama,"pungkas Onawan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: