Harga Cabai Merah di Pasar Panorama Bengkulu Murah, Tapi Pembeli Masih Sepi

Harga Cabai Merah di Pasar Panorama Bengkulu Murah, Tapi Pembeli Masih Sepi

Harga Cabai Merah Terjun Bebas di Pasar Panorama, Pedagang Keluhkan Sepinya Pembeli-Poto ilustrasi-

 

“Biasanya habis Lebaran sudah ramai, tapi sekarang masih sepi. Mungkin karena banyak yang masih di kampung halaman, jadi warung-warung belum buka,” katanya.

 

Fenomena harga turun namun daya beli tidak serta-merta naik ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pedagang pasar tradisional. Stok yang melimpah tanpa diiringi permintaan membuat pedagang waswas mengalami kerugian, apalagi komoditas seperti cabai termasuk jenis barang yang cepat rusak jika tidak segera terjual.

 

“Kalau dua-tiga hari enggak laku, ya busuk. Mau enggak mau harus dibuang,” ucap Junaidi.

 

Berbeda dengan cabai merah, harga cabai rawit dan cabai setan justru belum mengalami penurunan. Menurut Junaidi, hingga saat ini harga cabai rawit masih bertahan di kisaran Rp60.000 per kilogram, sementara cabai setan lebih tinggi lagi, mencapai Rp80.000 per kilogram.

 

“Perbandingannya jauh. Karena pasokan kemarin yang banyak masuk hanya cabai merah. Kalau rawit dan setan belum ada kiriman banyak, jadi harganya masih mahal,” jelasnya.

 

Perbedaan harga antar jenis cabai ini pun mempengaruhi pilihan konsumen. Banyak pembeli yang beralih ke cabai merah karena lebih murah, meski rasa pedasnya tidak sekuat cabai rawit atau cabai setan.

 

“Sementara ini banyak yang beli merah aja. Buat sambal juga masih oke lah,” ujar seorang pembeli, Rina (35), warga Kelurahan Anggut, yang mengaku rutin belanja di Pasar Panorama.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: