Mahasiswa asal Papua Sampaikan Aspirasi ke DPRD Provinsi Bengkulu

Selasa 20-08-2019,11:35 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Suharto : Kami Jamin,  Mahasiswa Papua Aman Tempuh Pendidikan di Bengkulu

RBO  >>>   BENGKULU   >>>  Puluhan mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Papua (Imapa) Bengkulu menyampaikan aspirasinyake  DPRD Provinsi tadi pagi. Adapun tujuan kedatangan puluhan mahasiswa itu, dalam rangka menyampaikan aspirasi serta tuntutan atas adanya kejadian intimidasi, serta rasisme terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Semarang dan Malang.

    "Kami bukan monyet, kami mahasiswa Papua. Kami berharap aspirasi yang kami sampaikan ini bisa diteruskan dan ditindaklanjuti oleh DPRD provinsi ke pemerintah pusat, melalui DPR RI," kata korlap aksi Imapa Bengkulu, Venus Bela saat orasi didepan gedung DPRD Provinsi, Selasa (20/8).

Adapun dari Ketua Imapa Bengkulu, Legiso Joel Hainumbe menyampaikan pernyataan sikap mereka secara terbuka. Ada empat butir pernyataan yang disampaikan.

   "Pertama, stop intimidasi terhadap mahasiswa Papua, khususnya yang sedang menempuh pendidikan di luar Papua. Kedua, stop persekusi terhadap mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di luar Papua. Ketiga, diskriminasi terhadap mahasiswa Papua. Keempat, stop rasisme terhadap mahasiswa Papua, khususnya yang sedang menempuh pendidikan di luar Papua," tegas Ketua Imapa Bengkulu tersebut.

   Selain itu, Imapa Bengkulu juga menyatakan sikap dengan aksi yang tertib.

   Sementara itu, dari pimpinan DPRD Provinsi melalui Waka I, H. Suharto SE,M.BA yang ditemani oleh anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Agung Gatam SE, M.Si, Suharto menegaskan, dirinya mewakili lembaga legislatif DPRD provinsi menyatakan apresiasi atas aksi solidaritas yang dilakukan oleh ikatan mahasiswa Papua Bengkulu tersebut.

    "Kami apresiasi atas pernyataan sikap yang telah dibacakan dan kita dengar bersama-sama tadi. Kami atas nama lembaga, atas nama pimpinan dan anggota, kami akan tindaklanjuti beberapa hal yang telah disampaikan tadi. Baik kami di lingkungan DPRD provinsi, lingkungan pemda provinsi, kami akan menyampaikan ke pemerintahan pusat, hingga ke Mendagri. Kami jamin di Bengkulu tidak ada yang mendiskriminasi, maupun intimidasi seperti yang disampaikan. Kemudian pada aparat Polda, mari kita jaga kesatuan dan persatuan sesuai UUD 1945 dan Pancasila. Saya tidak mau fenomena di Surabaya terjadi lagi. Kami wakil rakyat Provinsi Bengkulu menjamin itu tidak akan terjadi di Bengkulu. Jangan khawatir. Jangan takut adik-adik dari Papua. Kami dukung kalian untuk menempuh ilmu pendidikan. Kami didukung aparat di Bengkulu ini. Kecuali ada oknum- oknum tidak bertanggungjawab yang mencoba untuk menghancurkan keutuhan NKRI.  Kami atas nama DPRD, kami jamin apa yang disampaikan adik- adik sampai ke pemerintah pusat," tegas Suharto.

   Selain itu, dari Korlap aksi Imapa Bengkulu juga menyatakan pernyataan sikap yang dibuat langsung oleh Gubernur Papua, Lukas Enembe. Dimana pernyataan sikapnya berbunyi, silakan seluruh mahasiswa Papua yang sedang menempuh pendidikan di luar Papua untuk merespon kejadian di Surabaya, Semarang dan Malang, tapi dengan aksi sewajarnya. Jangan sampai melanggar ketentuan yang ada. Merespon adanya insiden di Surabaya, Semarang, Malang sebagai Gubernur Papua, Pemprov Papua menyatakan empati. Pemprov Papua menghargai upaya hukum secara professional. Hindari refresif, hindari tindakan yang dapat mengganggu nasionalisme masyarakat Papua. Papua ini bhinneka tunggal ika. Penduduk Papua multi etnis. "Kami berharap kehadiran masyarakat Papua diperlakukan sama untuk wujudkan Indonesia damai, Indonesia mandiri, Indonesia beretika secara politik," baca Korlap aksi Imapa Bengkulu. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait