Sosiologi Unib Gelar Seminar Nasional Transformasi Konflik dan Peran Pemuda

Kamis 26-09-2019,22:11 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, BENGKULU - Memperingati HUT Jurusan Sosiologi ke 21 Universitas Bengkulu (Unib), mahasiswa sosiologi bekerjasama dengan para alumni menggelar acara Open House Sosiologi (OHS) 2019, yang bertemakan 'SDM sosiologi unggul, mendukung Indonesia maju.' Beberapa rangkaian acaranya tersebut, seperti seminar nasional, anniversary sosiologi XXI, sosiologi got talent, sosiologi berdonasi, literasi kerja alumni sosiologi dan donor darah, bertempat di salah satu hotel ternama di Bengkulu, Kamis (26/9).

Dalam acara seminar nasional tersebut, pihak kampus mendatangkan pemateri Ketua Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI), Dr. Ida Ruwaida, S.Sos, M.Si dengan tema transformasi konflik dan peran pemuda.

"Kenapa kami ambil tema seminarnya transformasi konflik dan peran pemuda? Supaya, ini dapat terkoneksi kejadian di lapangan dengan hubungan teoritik aksi demo yang dilakukan seluruh mahasiswa Indonesia beberapa hari yang lalu," ujar Ketua Panitia Pelaksana, Indra Madani pada jurnalis, kemarin.

Sebanyak 350 mahasiswa sosiologi dari angkatan 2015 sampai 2019 hadir. Tindak lanjut dari seminar itu, hasil dari seminar tersebut akan dijadikan tugas makalah oleh mahasiswa. "Mereka akan memberikan tanggapan, bagaimana transformasi konflik dan peran pemuda Indonesia dalam menghadapi masalah yang ada saat ini," terangnya.

Sementara itu, Ketua Jurusan (Kajur) Sosiologi FISIP Unib, Drs. Heri Sunaryanto, M.A, Ph.D sangat mengpresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, kerjasama yang baik diantara mahasiswa dengan para alumni terjalin dengan erat. Sehingga, para alumni dapat memberikan motivasi pada mahasiswa lain, untuk terus semangat dalam menggapai cita-cita yang mereka inginkan. "Banyak alumni sosiologi sudah menjadi orang hebat. Ada yang bekerja sebagai jurnalis, pegawai bank dan lain-lain," kata Heri pada RADAR BENGKULU, kemarin.

Maka dari itu, dengan adanya rangkaian kegiatan ini, turut menghadirkan narasumber seminar yang berkualitas, maka peran mahasiswa perlu ditingkatkan. Jangan hanya menjadi pemberontak, tapi jadilah mahasiswa yang cerdas dalam menyikapi sebuah masalah.

"Judul seminar nasionalnya, sangat pas dengan kejadian aksi demo mahasiswa diseluruh Indonesia. Memberikan pengetahuan pada mahasiswa dari narasumber yang dihadirkan," bebernya.

Sementara itu, pemateri seminar nasional, Ketua APSSI, Dr. Ida Ruwaida, S.Sos, M.Si, mengatakan, mahasiswa Sosiologi bisa berkontribusi menjadi agen-agen pemersatu masyarakat. Merajut, memperkuat jalinan yang ada dimasyarakat, sehingga perbedaan yang ada itu, dianggap sebagai modelitas masyarakat. "Itulah yang dimaksud dengan transformasi konflik, mahasiswa sosiologi wajib mengetahui itu, karena Sosiologi itu berasal dari interaksi sosial, Saya, Kamu dan Kita," ungkap Ida pada RADAR BENGKULU.

Beredar isu dimasyarakat yang muncul adanya sikap intoleransi. Intileransi itu muncul menyikapi perbedaan yang ada. Sehingga, tidak berkecendrungan dianggap mereka yang berbedaan yang beragam, baik suku, ras, agama dan budaya. "Sebenarnya itulah yang mengancam integrasi nasional dan sosial, itu yang menjadi persoalan yang besar," bebernya.

Peran sosiologi sangat besar kontribusi terhadap usaha untuk mencoba merajut kebersamaan, solidaritas sosial. Mahasiswa sosiologi seharusnya bisa lebih kritis, lebih partisipasif. Sebab, mahasiswa bukan hanya dibangku kuliah saja. "Kerja nyata yang mereka lakukan pada masyarakat, harus lebih dikembangkan pengabdian tersebut. Bukan hanya sekadar penelitian dan pendidikan saja," kata dia.

Sementara itu, Pengurus Ikatan Alumni Sosiologi Fisip, Unib, H. Christopher yang mewakili Ketua IKAL SOS, Sandarman yang berhalangan hadir, dalam sambutannya mengatakan Sosiologi Unib sudah menjadi jurusan yang layak diperhitungkan oleh dunia kerja. Karena para alumninya telah menyebar di berbagai instansi pemerintah dan swasta, baik di Bengkulu maupun di daerah lainnya. “Mahasiswa Sosiologi harus percaya diri, sebab ketika memasuki dunia kerja, semua lini bisa dimasuki tanpa terkecuali oleh alumni Sosiologi, karena sosiologi itu bebas nilai, dan mempelajari tentang interaksi sosial dalam masyarakat,” singkat dia. (ach)

Tags :
Kategori :

Terkait