RBO, BENGKULU - Beberapa hari yang lalu, dunia pendidikan di Kota Bengkulu kembali dihebohkan dengan aksi penculikan terhadap murid Sekolah Dasar Negeri (SDN) 58 Kota Bengkulu. Aksi penculikan itu, langsung digagalkan oleh Kepala SDN 58 Kota Bengkulu, Meriyanti, S. Pd saat melihat muridnya hampir diculik oleh pelaku. Namun disayangkan, pelaku langsung melarikan diri.
Diceritakannya, hari Rabu (2/10) kejadian itu sekitar pukul 13.25 WIB, terjadi pada Levina Aprilia, kelas V sedang menunggu jemputan orangtuanya. Keadaan saat itu, memang sudah sangat sepi. Dan teman-temannya sudah pulang semua. Tiba-tiba ada mobil warna hitam berhenti menghampiri Levina, terdapat empat orang laki-laki. Satu diantaranya keluar dari mobil, lalu menarik tangan Levina. Pelaku itu mengatakan, dia disuruh ayahnya menjemput dia pulang ke rumah. Untung saja, Levina tidak mau menuruti keinginan pelaku masuk ke dalam mobil tersebut. Ketika sedang tarik menarik, ntah ada bisikan atau apa, tiba-tiba Meriyanti keluar dari ruangannya. Lalu ke depan gerbang sekolah. "Saya kaget melihat murid tanganya ditarik paksa oleh pelaku seperti itu. Pelaku melihat saya, mereka langsung melarikan diri," ujar Kepala SDN 58 Kota Bengkulu, Meriyanti pada RADAR BENGKULU, kemarin. Usai pelaku melarikan diri, Levina hanya terdiam. Tidak ada berteriak minta tolong atau seperti apapun. Mungkin saat itu dia sudah merasa sangat ketakutan. Meriyanti juga tidak tau kejadian yang sebenarnya. Karena dari pihak sekolah juga tidak ada laporan apa-apa. "Saat kami sedang membuka whatsapp grup keluarga SDN 58, ada walimurid yang menceritakan bahwa anaknya hampir diculik," terangnya. Keesokan harinya Kamis (3/10), orangtua Levina mendatangi sekolah untuk menanyakan hal yang terjadi sebenarnya seperti apa. Usai pihak sekolah menceritakan kronologis kejadian sebenarnya, pihak sekolah juga langsung membuat berita tentang kejadian yang dialami muridnya itu. "Kami kirim ke sosial media, FB, WA dan lain-lain, supaya diketahui seluruh masyarakat Bengkulu sekitarnya agar selalu berhati-hati. Khususnya sekolah lain jangan sampai kejadian seperti sekolah kami," imbaunya. Diapun berpesan pada walimurid, tolong jemput anak mereka. Jangan sampai dilalaikan. Apalagi, kejahatan mengintai dimana-mana. Maka dari itu, kerjasama yang baik oleh semua pihak harus dijaga dengan erat. Jangan sampai kejadian ini kembali terulang di SDN 58. Sementara itu walimurid SDN 58 pasca kejadian tersebut, mereka lebih ekstra lagi dalam menjaga anaknya di sekolah. Tampak usai kejadian penculikan, orangtua berbondong-bondong secara bergantian menunggu anak mereka pulang, supaya langsung dijemput. "Murid disini banyak yang trauma akan kejadian itu. Jadi, murid menutup gerbang sekolah, kalau ada orang asing masuk tidak mereka perkenankan masuk," kata Dian orangtua Kesyza kelas IV SDN 58, pada radarbengkuluonline.com. Diketahui, pihak kepolisian masih mendalami kejadian penculikan yang dialami murid SDN 58 tersebut. (ach)Lebih Waspada, Orangtua Murid SDN 58 Atasi Aksi Dugaan Penculikan
Senin 07-10-2019,20:37 WIB
Reporter : radar
Editor : radar
Tags :
Kategori :
Terkait
Terpopuler
Sabtu 21-09-2024,11:03 WIB
Pemprov Bengkulu Rombak Struktur di OPD dan Melantik 114, Ini Penjelasannya
Sabtu 21-09-2024,11:29 WIB
Ini Tanggapan Bawaslu Provinsi Bengkulu Tentang Dugaan Pelanggaran Netralitas Kades di Pilkada 2024
Sabtu 21-09-2024,08:26 WIB
Bupati Gusnan Tinjau Lokasi Tapal Batas Wilayah Bengkulu Selatan - Kaur yang Bermasalah
Sabtu 21-09-2024,13:19 WIB
7 Perilaku Unik Kucing dan Cara Memahaminya: Mengenal Bahasa Tubuh Si Menggemaskan
Sabtu 21-09-2024,13:29 WIB
5 Manfaat Adopsi Kucing Terlantar dan Cara Berkontribusi dalam Upaya Menyelamatkan Kucing Jalanan
Terkini
Sabtu 21-09-2024,15:12 WIB
Simposium Pendidikan Era Society 5.0 Menuju Generasi Emas Bersama ILUNI UNP, Direktorat SMK dan Dikbud
Sabtu 21-09-2024,15:10 WIB
FKW KAHMI Perkuat sinergi dan Peningkatan Kualitas Wartawan Provinsi Bengkulu
Sabtu 21-09-2024,15:03 WIB
KPU Kota Bengkulu Terima Laporan Harta Kekayaan dari 5 Bapaslon Walikota Bengkulu
Sabtu 21-09-2024,14:17 WIB
Meriah, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Potong Tumpeng
Sabtu 21-09-2024,13:58 WIB