BKKBN  Provinsi Bengkulu  Teken Kesepakatan Bersama RS Gading Medika

Kamis 10-10-2019,10:44 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, BENGKULU - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu, Rabu, 9/10 / 2019 teken kesepakatan bersama atau memorandum of understanding (MoU) bersama Rumah Sakit (RS) Gading Medika Bengkulu.

      Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) BKKBN Bengkulu, Bhaitul Masyita, SH, melalui Kepala Sub Bidang (Kasubbid) Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah dan Swasta Weldi Suisno, S.Pd mengatakan, MoU antar dua institusi itu untuk pemantapan program pelayanan keluarga berencama kepada masyarakat, khusus di RS Gading Medika.

      Hal itu merupakan salah satu upaya dan strategi dalam meningkatkan kualitas program KB . Dengan menurunkan angka kegagalan dan komplikasi penggunaan kontrasepsi, serta menurunkan angka ketidakberlangsungan pemakaian kontrasepsi atau angka putus pakai, ujarnya kepada wartawan usai Pelatihan Peningkatan  Kualitas Pelayanan KB Bagi Provider di Ruang Belajar Balatbang BKKBN Bengkulu, Rabu (9/10).

Ia menyebutkan,  melalui kerjasama BKKBN dan RS Gading Medika meningkatkan capaian progran KB Nasional dengan berbagai aspek. Baik dalam meningkatkan angka kesertaan masyarakat bet-KB. ‘’Sehingga dengan itu akan mampu menekan angka kelahiran total atau total fertility rate (TFR) di Bengkulu,’’ ujarnya.

Saat ini, angka kelahiran di Bengkulu masih berada pada angka 2,3 anak tiap wanita selama masa subur. Angka tersebut cukup menggembirakan. Karena mampu di bawah angka nasional yang berada pada angka 2,4 anak.

      Kendati demikian, bukan berarti tugas dan tanggungjawab BKKBN usai, namun masih berat tantangan dengan target untuk mencapai TFR 2,1 agar mencapai Indonesia berada pada posisi " Penduduk Tanpa Pertumbuhan (PTP) ".

Ia mengharapkan melalui kerjasama lintas sektor di Bengkulu, akan mempercepat keberhasilan program KB pada bidang kesertaan masyarakat menggunakan kontrasepsi, khususnya metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP)  agar menekan angka putus pakai.

Ia menambahkan, kegiatan peningkatan kualitas pelayanan KB bagi provider yang berlangsung sejak 8 - 11 Oktober 2019 di Ruang belajar Balatbang BKKBN itu meningkatkan pengetahuan mengenai panduan Monika atau " Monitoring Berkualitas" kepatuhan standar pelayanan KB melalui aplikasi Monika untuk pemetaan kompetensi dokter dan bidan yang telah memperoleh pelatihan dari BKKBN sejak 2011 - 2016.

Disebutkan Weldi, BKKBN sejak 2011 - 2016 telah melatih tenaga bidan sebanyak 1.073 orang dan akan mendapat sertifikat sebagai tenaga yang memiliki kompetensi dalam pelayanan KB di Bengkulu.

Melalui bidan yang berkompeten dalam pelayanan KB, maka diyakini akan mendorong kinerja dan kualitas program KB.

‘’Peningkatan kualitas pelayanan KB bagi provider juga diharapkan dapat mendorong komitmen internal BKKBN dan mitra kerja terkait proses pemetaan kompetensi dokter dan bidan melalui aplikasi Monika,’’ pungkasnya. (ae2)

Tags :
Kategori :

Terkait