RBO, ARGA MAKMUR - Tingginya pengikisan daratan akibat abrasi di sepanjang bibir Sumadera Hindia, membawa dampak bagi pemukiman warga serta berpengruh bagi nelayan di Bengkulu Utara. Khususnya di Desa Lubuk Tanjung, Kecamatan Air Napal.
Keluhan ini disampaikan Kades Lubuk Tanjung, Rudi Agustri. “Sejak abrasinya pelabuhan tambatan kapal nelayan yang berada di Desa Lubuk Tanjung berdampak buruk bagi nelayan kami untuk menambatkan kapal, sehingga nelayan saat ini menjadi berpindah-pindah tempat,” kata Rudi Agustri kepada jurnalis. Rudi Agustri yang kerap di sapa Tiak Rudi mengharapkan kepada Pemerintah Daerah BU dan lewat OPD Teknis agar dapat melihat langsung kondisi pelabuhan tambatan kapal nelayan yang saat ini telah abrasi sejak satu tahun terakhir. "Saya mengharapkan kepada Pemerintah Daerah BU agar dapat melihat langsung kondisi pelabuhan tambatan kapal nelayan yang abrasi dan dapat membantu nelayan untuk kembali melaut lagi secara normal," lanjut dia. Data yang berhasil dihimpun jurnalis dilapangan, abrasinya pelabuhan tambatan kapal nelayan tersebut sejak satu tahun terakhir dan semakin parah dalam satu bulan ini, terjadinya abrasi tersebut diakibatkan adanya galian C ilegal yang berada di sekitar Kecamatan Air Napal. (bri)Tambatan Perahu Digerus Abrasi, Kades Lubuk Tanjung Minta Perhatian Pemerintah
Kamis 31-10-2019,20:43 WIB
Editor : radar
Kategori :