Langkah Gubernur Percepat Pembangunan Enggano Dinilai Sudah Tepat

Selasa 25-02-2020,11:59 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Sumardi : Infrastruktur, Jalan, Jembatan dan Pelayanan Dasar

RBO, BENGKULU - Kebijakan yang diambil Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah untuk percepatan pembangunan di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara merupakan langkah yang tepat. Pasalnya, pulau terdepan di Provinsi Bengkulu, bahkan juga nasional itu dinilai memang membutuhkan perhatian khusus dan Pemprov juga memiliki tanggungjawab untuk memberikan kontribusi.

Ketua Komisi III DPRD Provinsi Bengkulu, Drs. Sumardi, MM mengatakan, kontribusi dalam bentuk intervensi dari Pemprov untuk percepatan pembangunan di Pulau Enggano sudah selayaknya diberikan. "Misal dari segi infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Termasuk juga pelayanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan," ungkap Sumardi, Senin (24/2).

Pihaknya pun, lanjut Sumardi, siap mengalokasikan anggaran, sehingga nantinya percepatan pembangunan di pulau terdepan itu bisa terwujud. Hanya saja baru bisa dilakukan anggaran tahun depan. "Kita menilai 5 kebijakan yang diambil Gubernur untuk Enggano merupakan langkah yang sangat tepat. Kita pun siap memberikan dukungan," tegas Sumardi.

Menurutnya, sampai dengan saat ini keberadaan Pulau Enggano sudah menjadi perhatian pihaknya, dan tahun depan harus ada anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan di sana. "Saudara-saudara kita di Pulau Enggano itu juga berhak merasakan pembangunan yang anggarannya bersumber dari APBD Provinsi," ujar Politisi Golkar ini. Sementara itu, anggota Komisi III DPRD Provinsi yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah, H. Yurman Hamedi, S.IP menyampaikan, salah satu kunci penting untuk Enggano itu bagaimana akses transportasi berjalan lancar. Baik yang melalui jalur laut ataupun udara. Karena kelancaran akses memiliki peran penting. Termasuk sektor ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan komoditi yang ada.

"Kemudian komiditi di sana juga harus dikembangkan. Dalam artian tidak bergantung pada komoditi tertentu saja. Misalnya, saat ini yang menjadi andalan masyarakat adalah komoditi pisang. Sementara kita tahu, mungkin besarlah ongkos angkutnya ketimbang harga pisang itu sendiri. Jadi, apa salahnya juga melirik komoditi lain, seperti ikan. Saya rasa potensi ini bisa mendatangkan investor," singkat Yurman.(idn)

Tags :
Kategori :

Terkait