RBO, BENGKULU - Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Bengkulu menyayangkan komoditas pertanian dari Bengkulu masih banyak yang mengirimkan ekspornya melalui daerah Provinsi luar. Maka, hal ini mengakibatkan masih banyak komoditas ekspor yang tidak tercatat. Menanggapi perihal ini, Kepala Stasiun Karantina Pertanian Kelas 1 Bengkulu M Ishaq mengatakan, Provinsi Bengkulu sendiri mempunyai potensi pertanian ekspor yang cukup besar.
"Seperti karet di Bengkulu ini menghasilkan, namun ekspornya melalui Palembang. Hanya cangkang sawit dan produk kayu, yang ekspor nya melalui Bengkulu," kata Ischaq. Maka dari itu, pihaknya meminta agar proses pengiriman ekspor komoditas pertanian ini dapat dipantaua dengan secara baik. Pencatatan ekspor komoditas ini merupakan hal yang penting, karena meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Bengkulu. "Karna ekspornya tidak dari Bengkulu, jadi dalam database kami di karantina seolah olah tidak ada produk pertanian yang di ekspor. Padahal yang menghasilkan ada disini," terangnya. Ia juga sangat prihatin terhadap problem ini. Saat ini komoditas seperti teh di Kabupaten Kepahiang yang di kirim melalui Tanjung Priuk. "Saya sangat sedih sekali tehnya yang punya daerah sini, tetapi daerah lain ekspornya. Maksud saya, kalu mau lewat pintu manapun komoditasnya dilaporkan ke Karantina di Bengkulu, sehingga bisa tercatat," sampainya. (Bro)Komoditas Ekspor Pertanian Bengkulu Masih Minim
Rabu 26-02-2020,11:32 WIB
Editor : radar
Kategori :