Indahnya Danau dan Birunya Laut Kahyapu Enggano

Rabu 26-02-2020,21:16 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Walau Seperti “Gembel” Tapi Asyik dan Menyenangkan, Saksi Sejarah Pelabuhan Rp 66 M

SEBENARNYA inilah perjalanan yang tidak akan pernah bisa saya lupakan. Perjalanan ke Pulau Enggano.

AHMAD FADIAN – KOTA BENGKULU

Usai Gubernur Bengkulu, Dr.H. Rohidin Mersyah, MMA berkunjung ke Kantor Camat Enggano, saya beserta rombongan wartawan lainnya, mengikuti agenda selanjutnya ke Pelabuhan Kahyapu Enggano untuk meninjau langsung pembangunan pelabuhan tersebut seperti apa.

Jalan menuju ke Desa Kahyapu bisa dibilang hampir satu jam sampai disana, saya ikut rombongan mobil pick up dengan wartawan online dari Bengkulu. Sungguh saat itu, tidak terbayangkan oleh saya harus menaiki mobil pick up dibelakang ujung mobil, jalan kesana rutenya lurus saja tidak ada belok kanan, kiri dan lain-lain.

Walaupun jalannya hanya lurus saja, tapi jalan menuju Desa Kahyapu sangat buruk dan berlobang. Bisa dibayangkan, setiap jalan dipernuhi batu kekiril kecil. “Saya berfikir ya Allah, begitu susahnya mencari uang kalau seperti ini,” ...oh ya saya lupa, kami rombongan berangkat ke Desa Kahyapu pukul 15.00 WIB, kondisi cuaca saat itu, panasnya luar biasa, debu yang beterbangan begitu tebal, jadi saat diperjalanan, seluruh badan saya, dari muka, baju, celana tas dan lain-lain berdebu bukan main.

Apalagi, saya juga hampir terjatuh dari mobil karena ada lobang besar dihantam keras oleh mobil yang membawa, untung saja teman dibelakang saya memegang badan saya, tapi naasnya tangan saya luka dibagian jempol. Namun rasa kesal, sakit, dan lain-lain terbalaskan saat melihat hamparan danau yang begitu indah dan luas, saya lupa apa namanya tempatnya, yang jelas saya merasa, mungkin inilah salah satu destinasi wisata yang wajib kunjungi kesana.

Kalau saya mengambarkan seperti air danau yang tenang dikelilingi pohon-pohon tinggi yang masih lebat dan rindang, kalau bisa berhenti disana rasanya ingin sekali, cuman, saya kan disini bekerja meliput Kunjungan Kerja (Kunker) Gubernur, jadi ya memang harus fokus kesana.

Pukul 16.00 WIB, akhirnya kami berserta rombongan Gubenur tiba di Pelabuhan Kahyapu. Nah disinilah, tempat pelabuhan yang memberikan sensasi berbeda sangat luar biasa. Kok selebai itu ya saya ngomongnya.. heheh.. Jujur, benar-benar indah disana, lautnya itu berwarna biru dan jernih, tampak juga ikan-ikan besar yang menggelilingi pelubahan tersebut.

Asli, mungkin inilah faktor kenapa wisatawan ketagihan mau berkunjung ke Enggano. Kalau seandainya saya bisa berenang, rasanya ingin sekali mandi disana, badan sudah gerah, berkeringat seluruh badan basah semua, panas-panasan debu dijalan menuju kesana.

Saya melihat raut wajah Gubernur Rohidin benar-benar kagum akan keindahan lautan disana, disela-sela dia bersama dengan kontrator proyek menjelaskan desain pembangunan pelabuhan tersebut seperti apa, sesekali dia memandang hamparan laut biru yang luas indah menawan. Saya pun berfikir wajar Gubernur Rohidin begitu kekehnya ingin membangun Enggano lebih baik lagi, apalagi akses menuju kesana melalui darat maupun udara.

Gubernur mengatakan, anggaran untuk membangun pelabuhan Kahyapu telah menganggarkan Rp66 miliar, pengerjaan akan dimulai pada Bulan April 2020. Memang waktu kesana sangatlah sedikit, hanya 15 menit saja, karena sudah ditunggu oleh para nelayan di Desa Kahyapu dalam memberikan secara simbolis bantun dari Pemerintah Provinsi. Sedikit saya menahan nafas dalam-dalam, Bismillah, semoga selamat sampai ke Rumah Dinas Koramil di Desa Apoho tempat kami menginap.

Pukul 16.30 WIB, kami tiba di acara para nelayan di Kahyapu, anehnya, kami para wartawan ini, bukan ingin meliput Gubernur disana, tapi mencari air putih, karena kondisi sudah dehidrasi, 1 jam perjalanan tanpa ada minum sedikitpun. Wajar saja, kami dilihat warga disana diibaratkan seperti 'gembel' baju kumal dan kusam, dalam hati saya berkata, 'bodoh amatlah, mereka mau lihat saya seperti apa,'.

Jadi, Gubernur Rohidin sedang kata sambutan, kami sibuk mengambil aqua gelas ditempat makan yang disediakan oleh mereka. Usai Gubernur sambutan, warga menyuruh Gubernur menikmati makan yang telah disediakan, saat beliau sedang makan, beliau melihat kami baru saja mengambil makan, jadi seakan-akan kode, beliau menunggu kami makan terlebih dahulu baru pulang ke Desa Apoho, karena sudah habis agenda Gubernur pada hari pertama disana. Usai berpamitan dengan warga Kahyapu, kami melanjutkan perjalanan pulang ke Desa Apoho, Gubernur Rohidin juga menginap di rumah Kepala Desa Apoho tidak jauh tempat kami tinggal di Rumah Dinas Koramil.

Perjalanan pulang tidak seekstrim saat pergi tadi, karena kondisi sudah hampir malam, pukul 18.00 WIB, nah saat menuju pulang sedikit agak santai mobil tidak terlalu ngebut, jadi bisa menikmati keindahan alam di Enggano, walaupun hanya lewat saja. Pukul 19.00 WIB tiba di Desa Apoho. Dihari kedua, tanggal 12 Februari 2020 masih menanti pengalaman seru lainnya. (Bersambung...).

Tags :
Kategori :

Terkait