Tradesi Bantai Kerbau Jelang Ramadan yang Tetap Dilestarikan

Rabu 22-04-2020,09:29 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO   >>>  BENGKULU  >>>   Tradisi Bantai (menyembelih) hewan kerbau merupakan salah satu budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakat Kabupaten Mukomuko menjelang bulan suci Ramadan. Kerbau yang dibantai itu merupakan hasil dari iuran masyarakat yang memesan daging kerbau. Pelaksanaan tradisi bantai diadakan pagi ini Rabu (22/4) secara serentak oleh masyarakat Kabupaten Mukomuko.

"Ya, khusus untuk wilayak Kecamatan Selagan Raya, hari bantai diadakan pagi ini. Untuk Desa Talang Buai telah menyiapkan 2 ekor kerbau. Kerbau tersebut dibeli oleh warga secara bersama atau patungan. Untuk membeli seekor atau dua ekor kerbau, setiap orang membayar iuran kepada ketua kelompok. Dalam satu kelompok sampai 50 orang atau lebih ini merupakan sebagai bentuk kebersamaan. Jadi, harga satu kerbau itu dibagi rata-rata sesuai dengan jumlah anggota kelompok, '' ujar salah seorang warga Talang Buai, Erdi pada RADAR BENGKULU, Selasa (21/4).

Lanjut Erdi, kerbau yang dibeli warga disetiap rumah akhirnya bisa menikmati menu hidangan utama yang terkenal. Yaitu gulai asam padeh. Setelah selesai memasak gulai asam padeh, kemudian disajikan untuk persiapan mengadakan hajatan atau doa bersama dalam rangka menyambut bulan suci Ramadan.

Lebih lanjut disampaikannya, tradisi bantai (menyembelih-red) hewan kerbau ini sudah ada sejak nenek moyang dulu. Sampai saat ini masih dipertahankan oleh masyarakat. Tradisi' bantai hewan kerbau ini dalam setahun diadakan 2 kali saja. Pertama, biasanya sehari atau dua hari sebelum masuk bulan suci Ramadan. Kemudian yang kedua juga sama. Satu hari sebelum hari Raya Idul Fitri. "Dalam tradisi bantai ini bebas. Tidak ada paksaan bagi masyarakat untuk membeli. Kalau mau membeli, silakan. Kalu tidak juga ngak apa-apa," tutupnya. (cw1)

Tags :
Kategori :

Terkait