RBO, BENGKULU - Sejak masa wabah pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) atau tiga bulan terakhir, harga komoditas kopi milik para petani anjlok. Bahkan saat ini harga masih bertahan diangka Rp 16 ribu per Kg. Ini disampaikan salah seorang petani yang memiliki kebun kopi di Talang Perapat Kabupaten Seluma, Yanto.
"Dengan harga segitu, beberapa petani, termasuk saya lebih memilih untuk menunda terlebih dahulu panen kopi. Karena dengan harga jual Rp 16 ribu, dan paling tinggi Rp 18 ribu per Kg itu tidak sesuai," ungkap Yanto yang saat ini sedang pulang ke rumah anaknya di Kota Bengkulu sejak Hari Raya Idul Fitri, Kamis (5/6). Karena, lanjut Yanto, ketika memanen kopi, ada beberapa biaya yang harus dikeluarkan. Mulai dari upah petik, dan juga upah angkut dari kebun. "Kalau tetap dipaksakan untuk dipanen, hanya lelahnya saja yang diperoleh," terangnya. Tak jauh berbeda juga disampaikan Owner Kedai Kopi KM Nol, Hery Supandi. Menurutnya, harga kopi yang anjlok saat ini merupakan dampak dari Covid-19. "Dimana permintaan pasar menurun drastis, sehingga berpengaruh besar terhadap harga jual kopi para petani," ujar Hery. Lebih jauh dikatakannya, sebelum Covid-19 ini melanda, dirinya sudah deal untuk mengirim kopi asal Provinsi Bengkulu ke Bandung, Jawa Barat. "Tapi harus dibatalkan karena Covid-19. Untung saja pada waktu itu saya belum memesan atau membeli pada petani," tambah Hery Supandi. Begitu juga disampaikan pengusaha tempat minuman Kopi Kedai Bunda Ahmad Zuhri. Sejak masa pandemi Covid-19 ini, dia memang belum kembali membuka kedai kopinya. "Selain kita khawatir dengan penyebaran Covid-19, memang untuk memperoleh kopi berkualitas saat ini semakin sulit," kata Zuhri. (idn)Harga Kopi Anjlok, Kedai Kopi Masih Tutup
Kamis 04-06-2020,20:35 WIB
Editor : radar
Kategori :