Herwan Antoni: Jangan Ada Gelombang Kedua
RBO >>> BENGKULU >>> Provinsi Bengkulu siap untuk masuk new normal. Karena menurut Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu kasus Covid-19 di daerah ini terkendali. Meskipun naik, namun kenaikan tersebut tidak signifikan. Dan secara keseluruhan, Bengkulu cukup baik dalam penanganan Covid-19. “Memang kalau lihat penambahan kasus pasien positif itu masih ada dari hasil tracing serta hasil uji rapid test yang reaktif, kemudian diambil Swab. Termasuk ada juga pasien yang berobat rutin ke rumah sakit karena dia harus diperiksa rapid testnya reaktif, ketika diambil swabnya negatif. Jadi trendnya cukup baik. Perkembangan kasus Covid-19 kita di Bengkulu penanganannya bagus sekali. Pernah dalam beberapa hari kita tidak ada penambahan kasus. Juga, berada di angka cukup baik. Semakin mereda jumlahnya. Jadi, bisa dikatakan kita tidak ada hambatan, jika Bengkulu akan diberlakukan New Normal,” ungkap Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni S.Km, M.Kes, M.Si saat ditanyai radarbengkuluonline.com sedang berada di teras gedung Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu, Senin (15/6) siang. Dijelaskan oleh Herwan Antoni, adapaun persyaratan untuk suatu daerah diberlakukan New Normal, ada kriterianya. Pertama, bagaimana kesiapan daerah dari sisi persiapan protokol kesehatan dari fasilitas-fasilitas umum telah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan. “Kemudian masyarakatnya sudah menjadikan kebiasaan, menjadi budaya ketika nanti beraktivitas sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19. Kemudian selanjutnya, bagaimana kondisi data lapangan, dimana kasus di daerah kita sudah mulai membaik. Mulai turun. Jumlah peningkatan kasus kita tidak tinggi. Masih bisa ditekan. Bahkan cenderung menurun. Di beberapa kabupaten kita gak ada kasus baru lagi. Kemudian infeksi kasus kita, R-P dan R-0 nya itu bisa ditekan di bawah satu. Artinya, satu orang itu ketika dia positif, dia tidak menginfeksi pada yang lain,” jelasnya. Kendati demikian, Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu itu, tetap mengimbau agar masyarakat selalu waspada. Jangan sampai terjadi all break kasus lanjutan. “Karena kita sudah bisa mempertahankan, mengendalikan, kasus sampai ditekan. Tapi jangan sampai nanti adanya kasus lanjutan gelombang kedua. Sejauh ini kita untuk dilakukan swab massal, itu belum dilakukan. Tergantung kebutuhan nanti. Karena pengambilan swab kita lakukan tanpa mempertimbangkan risiko keterpaparannya, maka kita nanti menghasilkan banyak dilakukan sedangkan hasilnya tidak signifikan. Oleh karena itu, kita tetap laksanakan terhadap pokok-pokok risiko. Berdasarkan riwayat kontak melalui tracing yang dilakukan,” pungkas Herwan Antoni. (idn)Bengkulu Siap New Normal
Senin 15-06-2020,19:32 WIB
Editor : radar
Kategori :