Unib Sedang Bahas Soal Tuntutan Penurunan UKT

RBO  >>> BENGKULU  >>>  Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Universitas Bengkulu (Unib) menggelar aksi damai di luar Kampus. Hal ini dilakukan untuk meminta Rektor beserta jajarannya untuk segera menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditengah pandemi Covid-19.

"Kami melakukan aksi ini, untuk meminta menurunkan UKT. Dan banyak hal yang harus didiskusikan," ujar Koordinator Aliansi Mahasiswa Unib, M. Fauzan Hanif pada radarbengkuluonline.com tadi siang. Menurutnya, dampak dari pandemi Covid-19 ini, tidak hanya berdampak pada golongan tertentu saja. Tapi, seluruh masyarakat.

Di hari Jumat (19/6) nanti, pihaknya akan merilis tuntutan dan akan menyerahkan langsung hal tersebut pada birokrasi Unib. "Kami belum bisa berkomentar banyak. Tunggu saja di Hari Jumat nanti," jelasnya. Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik Unib, Prof. Lizar Afansi mengatakan, para pimpinan Unib sudah melakukan rapat, dan telah mengambil sikap terkait tuntutan mahasiswa tersebut. Salah satunya, melakukan meninjau kembali mahasiswa yang merasa terdampak Covid-19.

"Karena kebijakan UKT ini, bukan hanya keputusan Unib saja. Tetapi tarif UKT itu yang telah di SKkan oleh Menteri Keuangan, sehingga usulan tersebut harus dilaporkan ke pusat," kata Prof. Lizar saat ditemui di ruangannya kemarin.

Lebih lanjut dikatakan Lizar, mudah-mudahan laporan penurunan UKT di pusat, tidak terlalu rumit. Sehingga, dapat segera direalisasikan.

Selain itu, untuk mahasiswa jurusan kedokteran, yang mengambil profesi tidak dibebankan untuk membayar UKT. Bahkan, uang kuliah para mahasiswa akan dikembalikan. Sebab para mahasiswa tidak dapat praktik lapangan, dikarenakan seluruh rumah sakit tidak mau menerima di tengah wabah Covid-19. "Kami juga telah membuka pendaftaran peninjauan UKT bagi mahasiswa. Sampai saat ini, ada 1.800 mahasiswa yang meminta untuk ditinjau kembali uang kuliahnya.

Bahkan yang meminta peninjauan tersebut, tidak mencapai setengah dari jumlah mahasiswa Unib untuk Sarjana dan Vokasi yang berjumlah 18.000 mahasiswa," tutupnya. (ach)