RBO >>> BENGKULU >>> Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi SE menegaskan, seluruh sekolah negeri maupun swasta di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot), terkait proses pembelajaran di tengah pandemi Covid-19, tidak mengizinkan proses belajar mengajar di sekolah digelar tatap muka. Apalagi, Kota Bengkulu berada dalam zona oranye dari peta persebaran Covid-19 di Provinsi Bengkulu. Hal ini didasari dari keputusan Kemendikbud, terlebih lagi, Kota Bengkulu masih masuk wilayah zona oranye, dengan jumlah kasus positif terbanyak. Yaitu 214 kasus, meninggal 20, sembuh 123, Suspek (ODP dan PDP) 627. Jadi, secara umum Kota Bengkulu masih berada di wilayah dengan risiko tinggi penularan Covid – 19, sehingga ditakutkan akan ada cluster baru. Yaitu lembaga sekolah. "Oleh karena itu, untuk sementara waktu kami tidak mengizinkan pembukaan sekolah, baik untuk tingkat SMP, SD, apalagi PAUD dan TK. Karena Kota Bengkulu, masih zona oranye. Kami putuskan tidak melakukan sekolah tatap muka dahulu karena kita idak ingin mengambil risiko," kata Dedy Wahyudi kepada radarbengkuluonline.com tadi siang. Alasan Pemkot tidak mengizinkan sekolah digelar tatap muka, bukan tanpa alasan yang kuat. Hal ini, supaya dapat melindungi siswa dari potensi penularan Covid – 19. "Karena anak-anak sangat rentan tertular Covid – 19. Untuk itu, kami tetap memberlakukan proses belajar mengajar di rumah secara daring (online). Kami juga tidak ingin anak-anak terpapar Covid – 19, karena keselamatan pada siswa lebih diutamakan. Kalau kondisi sudah membaik, baru bisa melakukan aktivitas kembali, dan kami akan menunggu arahan Kemendikbud untuk melakukan aktivitas sekolah tatap muka kembali," tutupnya. (ach)
Pemkot Tidak Izinkan Siswa Belajar Tatap Muka di Sekolah
Selasa 18-08-2020,19:29 WIB
Editor : radar
Kategori :