Puluhan Petani Desa Talang Buai Terancam Gagal Turun ke Sawah

Jumat 02-10-2020,20:26 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Irigasi Sumber Air Amblas

RBO, SELAGAN RAYA - Puluhan petani di Desa Talang Buai, Kecamatan Selagan Raya musim ini terancam gagal turun ke sawah. Sebab, irigasi sumber utama air lahan persawahan Sungai Payang di Desa Talang Buai amblas pada Kamis malam,(1/10). Sehingga membuat puluhan hektar lahan persawahan tersebut mengalami kekeringan. Petani setempat berharap Pemkab Mukomuko segera memperbaiki irigasi tersebut. Kalau tidak, puluhan petani yang menggantungkan hidupnya di lahan tersebut terancam gagal menggarap sawahnya dimusim ini.

Kamis malam, 1 Oktober 2020, intensitas curah hujan di wilayah Kecamatan Selagan Raya cukup tinggi. Sehingga membuat irigasi sumber air persawahan tersebut amblas. Saat ini petani setempat sudah turun menggarap lahannya masing-masing. Dan sudah memasuki tahap penyemaian benih. "Mayoritas petani sudah melakukan penyemaian benih. Sementara air mulai hari ini (Jumat red) sudah tidak mengalir lagi. Dan kondisi sawah kering," ujar salah seorang petani setempat, Rudianto kepada radarbengkuluonline.com, kemarin.

Dijelaskan Rudianto, luas lahan persawahan yang terdampak akibat amblasnya irigasi itu sekitar 50 hektar. Pihaknya berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, dalam hal ini Dinas Pertanian untuk segera memperbaikinya. Kalau tidak diperbaiki, maka puluhan petani yang yang memiliki lahan tersebut gagal turun ke sawah dimusim ini. "Sekarang ini tidak ada sama sekali air yang mengalir ke sawah kami. Sementara benih sudah kami semai. Bahkan sudah ada sebagian petani yang mulai membajak lahan sawahnya," ucapnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan. Namun tanggapan mereka, irigasi tersebut belum bisa diperbaiki sekarang. Sebab, semua kegiatan akhir tahun ini sudah jalan. "Tadi kami juga sudah menyampaikan hal ini ke BPP Kecamatan. Mereka mengatakan saat ini tidak bisa diperbaiki. Karena saat ini akhir tahun san anggaranya sudah tidak ada lagi," tutur Rudi.

Dijelaskannya, untuk sementara waktu petani pemilik sawah tersebut bisa dengan swadaya, dan saling bahu-membahu gotong royong membuat irigasi tersebut. Namun tidak bisa tahan lama. Karena, bahan baku yang digunakan seadanya. "Besok (hari ini red) kami berencana gotong royong memperbaiki irigasi itu. Tetapi tidak mungkin tahan lama. Sifatnya sementara. Paling lama bisa dimanfaatkan satu bulan, setelahnya irigasi tersebut amblas lagi," demikian Rudianto.(ide)

Tags :
Kategori :

Terkait