Gelap, Kawasan Danau Dendam Tidak Masuk Jaringan Internet

Minggu 14-03-2021,19:01 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Dedi Sucenk : Bagaimana Kita Mau Promosikan Kawasan Wisata Danau?

RBO >>>  BENGKULU >>>  Selama ini kawasan wisata alam Danau Dendam Tak sudah kurang perhatian pemerintah. Hal itu terlihat tidak adanya fasilitas penerangan lampu jalan saat malam hari. Selain itu, ternyata ditengah zaman canggih seperti saat ini dan posisi Danau Dendam ini berada di tengah Kota Bengkulu, namun tidak masuk jaringan internet.

“Minggu kemarin, saya bersama Do Sui sudah ke Telkom untuk mengajukan pemasangan Wifi di Sekretariat Tobo Berendo yang terletak di pinggir jalan di Kelurahan Dusun Besar. Tepatnya di depan Danau Dendam ini. Tapi jawaban dari pihak Telkom tidak bisa. Karena, mereka harus membuat book baru jika ingin menyambungkan jaringan internet ke kawasan Danau ini,” ungkap Ketum organisasi perkumpulan masyarakat Tobo Berendo yang dipimpin Dedi Sucenk saat menyampaikan keluhannya ketika kegiatan Neron Gratis di Danau Dendam Tak Sudah Pagi, Minggu (14/3).

Menurut Sucenk-- panggilan akrabnya-- dari lokasi Sekretariat Tobo Berendo ini sekitar tiga ratus meter ada yang memasang wifi. Namun alasan pihak Telkom, jika ingin masuk ke kawasan Danau, maka perlu membuat Book baru. “Bagaimana kita mau mempromosikan eksotisnya kawasan wisata Danau Dendam ini kalau akses internetnya saja tidak masuk. Harapan kami, pemerintah daerah bisa lebih peduli dan pihak Telkom bisa mengakomodir kebutuhan para pedagang di kawasan Danau Dendam untuk mendapatkan fasilitas internet. Dan kami siap untuk membayar setiap bulannya guna berlangganan internet tersebut,” kata Sucenk kepada radarbengkuluonline.com  tadi siang.

Selain Sucenk, tokoh pemuda Bengkulu yang kerap nongkrong dikawasan Danau Dendam, Feri Vandalis menambahkan, semestinya Pemprov maupun Pemkot bisa bersinergi guna menata kawasan Danau Dendam Tak Sudah ini.

“Sejak dulu kalau malam hari kita melintas di Jalan Danau Dendam ini selalu gelap. Sebab, tidak ada penerangan lampu jalannya. Semestinya pemerintah dapat memfasilitasi penerangan tersebut. Ini ditambah lagi dari yang disampaikan Ketua Tobo Berendo tidak terjangkau akses internet. Sementara ditengah pandemic Covid-19 seperti ini, cara yang paling efektif guna mempromosikan destinasi wisata daerah melalui media sosial dan itu membutuhkan akses internet,” tambah Feri. (idn)

Tags :
Kategori :

Terkait