Ombak Pantai Tinggi, Cuaca Musim Pancaroba Landa Bengkulu

Rabu 14-07-2021,22:30 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>>  BENGKULU >>>  Kondisi cuaca di Bengkulu saat ini memang sedang cukup ekstrem. Angin kencang disertai hujan kerap terjadi secara mendadak. Kondisi perairan pesisir Pantai Bengkulu terlihat deburan ombak cukup tinggi. Bahkan luapan air pantai hampir mendekati aspal jalan. "Pagi ini memang angin disepanjang pinggir pantai cukup kencang. Kalau bisa tidak usah dulu melintas di pinggir pantai. Karena lihat sendiri kondisi ombak tidak kondusif," ungkap Yanti, salah seorang warga Kelurahan Berkas saat ditanyai radarbengkuluonline.com  sedang melintas di dekat lapangan sepak bola Pantai  Berkas, tadi siang  (14/7).

Sementara itu dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa suhu dingin yang meliputi Kota Bengkulu dan sejumlah daerah di Provinsi Bengkulu merupakan fenomena yang dipengaruhi posisi matahari dan di bawah angin. Hal itu diungkapkan kepala BMKG Bengkulu, Klaus Damanik Apoho melalui Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu Anang Anwar, Rabu (15/7).

Anang mengatakan, saat ini posisi matahari sekarang berada di Bumi Bagian Utara (BBU) yang sedang mengalami musim panas. Sedangkan Bumi Bagian Selatan (BBS) mengalami musim dingin.

Kemudian, lanjutnya, untuk saat ini angin sedang mengalami periode angin timuran yang bersifat kering dan dingin, sehingga kondisi udara dingin ini dibawa oleh angin tersebut dari Australia menuju ke Utara dan melewati wilayah Indonesia. "Sehingga kondisi udara menjadi lebih dingin. Terutama pada malam hingga dini harinya," terang Anang (14/7).

Ia menjelaskan, kondisi di Bengkulu sendiri untuk dua hari belakang ini dilanda hujan seharian. Sehingga menyebabkan suhu  menurun dan terasa lebih dingin baik dari siang, malam hingga dini hari.

Ia menambahkan, untuk tiga hari kedepan kondisi akan kembali normal dalam artian hujan akan berkurang. Hanya diwilayah perbukitan dan hanya hujan ringan. Akan tetapi kondisi dingin tersebut masih akan tetap terasa, terutama pada malam hari hingga dini hari, sampai nanti posisi matahari akan berpindah ke ekuator atau ke BBS (Bumi Bagian Selatan).

"Kalau kabut asap akan mulai berkurang dua sampai tiga hari mendatang dan suhu udara akan kembali normal," kata Anang.(idn)

Tags :
Kategori :

Terkait