ETIKA BERJEJARING, “JARIMU HARIMAU MU”

Minggu 25-07-2021,14:53 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, KAUR, - Dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk meng edukasi dan mewujudkan masyarakat agar paham akan Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II, mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

4 kerangka digital yang akan diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing masing kerangka mempunyai beragam thema.

Sebagai Keynote Speaker, Gubernur Provinsi Bengkulu yaitu Dr. drh. H. Rohidin Mersyah, M.M.A., memberikan sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Bp. Presiden RI, Bapak Jokowi juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.

ANDRY PRIYANTO (PIC Cyber Global Indonesia), pada sesi Keamanan Digital. Andry memaparkan tema “TIPS MENJAGA KEAMANAN DIGITAL BAGI ANAK-ANAK DI DUNIA MAYA”. Dalam pemaparannya, Andry menjelaskan dampak positif internet bagi anak meliputi, sumber belajar bagi anak, sebagai sarana hiburan, sebagai media bersosialisasi, kepekaan terhadap kemajuan teknologi meningkat, dan menumbuhkan daya kreatifitas anak. Namun, terdapat pula sampak negatif internet pada anak berupa, menjadikan anak pribadi yang anti sosial, anak kesulitan membedakan abstrak dan real, anak tidak mampu memfilter informasi, serta anak menjadi kecanduan internet. Dampak serius yang dapat merugikan anak seperti, menjadi pelaku bullying dan korban bullying, sebagai pelaku kekerasan dan korban kekerasan, serta porografi memicu seks bebas dan kekerasan seksual.

Mengatasi dampak negatif internet pada anak dapat dilakukan dengan cara, orang tua harus mampu memberikan pemahaman kepada anak tentang dampak negatif internet, nenamkan nilai sosial dan agama pada anak agar mampu memfilter dampak negatif internet, dan mendampingi serta mengawasi anak saat mengakses internet. Tips menjaga keamanan di dunia maya antara lain, berkomunikasi dengan terbuka, manfaatkan fitur perlindungan teknologi, ajarkan anak etika dan tetap berperilaku baik di dunia maya, lindungi identitas anak, serta berikan anak ruang dan waktu untuk berkreasi di dunia maya.

Dilanjutkan dengan sesi Kecakapan Digital oleh, DAVITA VARIANI, S.PSI., M.PSI., PSIKOLOG (HR Manager Cyber Group dan Direktu SDM & Pengembangan Talenthub Digital Indonesia). Davita mengangkat tema “KETERAMPILAN YANG HARUS DIMILIKI DI ERA DIGITAL”. Davita membahas dampak perkembangan teknologi digital meliputi, penerapan teknologi digital sudah di berbagai lini kehidupan manusia, isu digitalisasi yang mencuat akhir-akhir ini mengarah pada upaya pemerataan implementasi teknologi digital, di berbagai bidang dan berbagai daerah, serta upaya digitalisasi masih terbentuk banyak hal. Mulai dari keterbatasan infrastruktur, keterbatasan SDM di daerah tertentu, dan minimnya literasi digital.

Keterampilan yang harus dimiliki di era digital meliputi hard skill dan softskill. Kemampuan hard skill mencakup, paham cara mengoperasikan gawai dan laptop, kemampuan marketing dan promosi lewat internet, keahlian menggunakan beberapa software, kemampuan berbahasa asing, keterampilan pengolahan data, dan keterampilan microsoft word. Kemampuan soft skill meliputi, komunikasi atau public speaking, problem solving atau penyelesaian masalah, pengendalian emosi, bekerja secara mandiri, manajemen waktu, integritas, serta berpikir kreatif dan inovatif.

Sesi Budaya Digital oleh, WIRA HADIKUSUMA, S.SOS.I., M.S.I (Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Fatmawati Bengkulu). Wira memberikan materi dengan tema “LITERASI DALAM BERDAKWAH DI DUNIA DIGITAL”. Wira memaparkan makna literasi dakwah, merupakan upaya sungguh-sungguh untuk membaca dan menulis apa saja terkait dakwah. Dalam literasi dakwah diharapkan terjadi transformasi besar-besaran dalam metode dakwah selama ini yang masih berkutat pada dakwal bil-insan. Diharapkan dakwah juga dapat bergeser dari dakwah monolog ke dakwah dialog. Sumber materi dakwah meliputi, al-qur’an, hadits, dan ijtihad. Unsur-unsur dakwah terdiri dari, orang yang mengajak (dai), orang yang diajak (mad’u), pesan, metode, media, dan efek. Nilai-nilai dalam dakwah meliputi, moderat, toleransi, adil, serta tidak radikal.

Tahadap dalam mengajak seseorang untuk dakwah diantaranya, memohon rahmat Allah SWT, lembutkan hati, tidak kasar, memaafkan, mendoakan ampunan atau kebaikan, musyawarah, istiqomah, dan tawakal. Terdapat nilai dakwah makna secara psikologis meliputi, kejujuran, keikhlasan, kesabaran, syukur, istiqomah, tawadu, dan sederhana. Jika seseorang mengubah pikirannya, maka akan merubah harapannya. Jika seseorang merubah sikapnya, maka akan merubah tingkah lakunya.

Narasumber terakhir pada sesi Etika Digital oleh WANSIDI, SPD.ING (Kepala Sekolah SDN 04 Kaur). Wansidi mengangkat tema “ETIKA BERJEJARING: JARIMU HARIMAUMU”. Wansidi membahas manfaat gawai dapat menjadi sarana penyebaran informasi yang cepat dan efektif di lingkungan sekolah. Gawai yang terhubung dengan internet dapat menjadi sarana siswa dan memperkaya diri dengan informasi yang bermanfaat. Manfaat atau dampak positif membawa gawai ke sekolah antara lain, dapat membantu mencari informasi terkait yang diajarkan guru, sebagai alat komunikasi untuk melacak keberadaan siswa di sekolah oleh orang tua, dapat menjadi sarana pertukaran informasi materi belajar antar siswa yang satu dengan lainnya, serta menjadi gerbang pengetahuan siswa dalam memahami teknologi.

Problematika pada penggunaan gawai oleh siswa di sekolah semakin meluas, tidak hanyak dampak positif, terdapat pula dampak negatifnya. Dampak negatif membawa gawai oleh siswa ke sekolah antara lain, tidak fokus saat belajar, dapat menyebabkan kecanduan bermain game, kurangnya interaksi sosial di dunia nyata, meningkatkan level kecemasan dan depresi, prestasi akademik menurun pesat, serta mengurangi daya otak dan daya ingat.

Webinar diakhiri oleh, SELVI ALEXANDER (Influencer dengan Followers 30,4 Ribu). Sevi menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat para narasumber berupa, menjaga keamanan internet untuk anak dengan memanfaatkan fitur perlindungan teknologi dan orang tua harus berkomunikasi secara terbuka dengan anak. Keterampilan yang harus dimiliki di era digital ialah hard skill dan softkill seperti, memiliki kemampuan marketing dan promosi di internet serta komunikasi yang baik atau public speaking. Literasi dakwah, merupakan upaya sungguh-sungguh untuk membaca dan menulis apa saja terkait dakwah. Dalam literasi dakwah diharapkan terjadi transformasi besar-besaran dalam metode dakwah selama ini yang masih berkutat pada dakwal bil-insan. Serta, problematika pada penggunaan gawai oleh siswa di sekolah semakin meluas, tidak hanyak dampak positif, terdapat pula dampak negatifnya. Untuk itu orang tua dan guru harus berkerja sama dalam mengawai anak atau siswa saat membawa gawai di sekolah dan mengakses internet. (rls)

Tags :
Kategori :

Terkait