173.329 Guru Honorer Lolos Seleksi Tahap I, Honorer Bereaksi Keras

Jumat 08-10-2021,17:32 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO >>>  JAKARTA >>>  Hasil seleksi tahap pertama Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) guru honorer telah diumunkan. 173.329 ribu orang pun dinyatakan lolos seleksi tersebut. “Di ronde pertama saja dari 322.665 yang dilamar, 173.329 formasi telah terpenuhi. Artinya 53,7 persen dari formasi tersebut dipenuhi dan guru honorer akan segera diangkat menjadi guru PPPK,” terang Mendikbudristek Nadiem Makarim dalam Pengumuman Hasil Seleksi Kompetensi Guru ASN PPPK, Jumat (8/10).

Adapun formasi tahap pertama yang terbuka tahun ini berjumlah 506.252 posisi. Dari formasi itu, hanya ada 322.665 guru yang melamar PPPK. Hasil pengumuman dapat dicek pukul 12.00 WIB. Untuk hasil lengkap seleksi dapat diakses melalui laman gurupppk.kemdikbud.go.id.hasil_tahap_1.

Sebagai informasi, Nadiem sempat memberi tahu hanya sekitar 97 ribu orang yang lolos seleksi pada tahap pertama ini. Akan tetapi, jumlah itu bertambah hingga hampir 200 ribu setelah adanya afirmasi tambahan.

“Kami dan Panselnas memutuskan untuk memberikan afirmasi tambahan bagi guru dengan usia di atas 50 tahun kita memutuskan 100 persen jumlah nilai tambahan dari kompetensi teknisnya. Dan juga untuk di atas 50 tahun kita memberikan tambahan 10 persen tambahan nilai dari aspek manajerial, sosio kultural,” jelasnya.

Afirmasi tambahan lainnya adalah semua peserta seleksi mendapat tambahan nilai sebesar 10 persen dari kompetensi teknis. Nadiem mengatakan, guru honorer yang telah lolos patut diapresiasi, sebab mereka sudah berjuang luar biasa.

Pengumuman Kelulusan PPPK Guru Tanpa Nilai

Sejumlah pengurus forum honorer protes keras atas pengumuman kelulusan PPPK guru 2021 tahap I. Pasalnya, dalam pengumuman tersebut tidak dicantumkan nilai dan hanya keterangan lulus atau tidak. "Ini kenapa ya pengumumannya baru hasil lulus dan tidak lulus. Nilainya tidak ada," kata Ketum Forum Guru Honorer Bersertifikasi Sekolah Negeri (FGHBSN) Nasional Rizki Safari Rakhmat kepada JPNN.com, Jumat (8/10).

Dia juga merasa heran mengapa belum ada rekap keseluruhan, sehingga guru honorer yang tidak lulus belum tahu kenapa tidak lulus. Apalagi mereka yang memilih formasi di luar sekolah induk, tetapi punya nilai tinggi dan bersaing sangat kompetitif di luar sekolah asal. '"Karena persaingan ketat sehingga mereka perlu melihat berapa nilai pesaingnya masing-masing," ucapnya dikutip dari JPNN.com Jumat, 8 Oktober 2021.

Senada itu, Dudi Abdullah, pengurus Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) Kabupaten Garut mengungkapkan ada gejolak di daerahnya. Lantaran nilai tes seleksi PPPK tidak dicantumkan. Peserta hanya diinformasikan lulus dan dinyatakan mengisi formasi. Begitu juga yang tidak lulus hanya dicantumkan tidak lulus tanpa keterangan nilai. "Katanya transparan, tetapi kenapa enggak ada nilainya?" ucapnya.

Dudi mengungkapkan, mereka juga tidak bisa melakukan sanggahan karena tidak tahu berapa nilainya sehingga tidak punya dasar melakukan sanggahan. Padahal waktu sanggah hanya tiga hari terhitung sejak Jumat, 8 Oktober. "Di Garut mau demo ini karena tidak transparan begini. Kenapa kami tidak lulus, apa alasannya harusnya jelas," tegasnya.

Dudi, guru honorer K2 yang memiliki sertifikat pendidik juga tidak lulus. Dia kaget karena ada temannya yang nyata-nyata nilainya di bawah passing grade tetapi melamar di sekolah induk malah lulus. Untuk mengajukan keberatan itu Dudi mengatakan harus dilengkapi nilai. "Jangan sampai ada permainan lagi seperti CPNS 2013 nilainya tidak dicantumkan," pungkasnya. (esy/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait