radarbengkuluonline.com - KEPAHIANG - Pendidikan merupakan salah satu hal penting bagi kehidupan. Terutama dalam pengembangan pribadi serta intelektual. Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain. Namun di zaman globalisasi, pendidikan juga dapat ditempuh secara non formal. Pemerintah Kabupaten Kepahiang, di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan juga mendirikan Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) Sangar Kegiatan Belajar (SKB) .
SILAHKAN DIBACA INI:
Bank Bengkulu Berbenah, Direktur-Komisaris Diganti
Kepala SPNF SKB Kepahiang, Alkuratul Fitri, S.Pd saat diwawancarai radarbengkuluonline.com menyampaiakan, tujuan dari sekolah nonformal tersebut tak lain untuk membuka kesempatan yang lebih luas kepada warga putus sekolah agar dapat mengakses pendidikan melalui paket A, B dan C. Selain melalui program kursus ketrampilan, paket pendidikan jalur non formal setara pendidikan formal juga akan diperluas aksesnya. Bahkan kelompok belajar paket A, B dan C yang setara dengan SD, SMP dan SMA.
BACA JUGA:
Ini Dia Orang Bengkulu Yang Namanya Tersangkut di Jalan (3)
“Ya, untuk jumlah peserta didik sesuai dengan Dapodik berjumlah 172. Selain itu, kurikulum yang diberikan ke peserta didik juga menggunakan kurikulum K13 tujuannya agar warga yang putus sekolah tetap memperoleh pendidikan yang setara sekolah formal,”ujarnya.
Lanjutnya, bagi warga Kabupaten Kepahiang yang putus sekolah tersebut akan memiliki kesempatan serta peluang yang sama dengan lulusan sekolah formal untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak. Sedangkan melalui berbagai pelatihan dan kursus- kursus ketrampilan yang sudah disiapkan, akan mampu menghasilkan warga belajar yang memiliki ketrampilan produktif. Sebab, meski pendidikan non formal, SPNF juga mengusung semangat kreatif dan inovatif tiada henti.(crv).