MANNA, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Dinas Sosial akan melakukan pengupgradetan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan aplikasi Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial – Next Generation (SIKS-NG) yang nantinya mampu mengurangi angka kemiskinan.
Bersama Kementerian Sosial RI di Jakarta, Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi didampingi oleh Kepala Dinas Sosial Efredy Gunawan,S.STP,M.Si, Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Bengkulu Selatan Fikry Aljauhari,S.STP beserta jajaran melaksanakan audiensi dengan Kepala PUSDATIN Kementerian Sosial RI, Prof.DR. Agus Zainal Arifin,S.Kom,M.Kom beserta jajaran. Audiensi ini membahas mengenai data DTKS SIKS NG Bengkulu Selatan yang meningkat.
"Untuk itu kami akan menindaklanjuti hasil pertemuan dengan Kepala PUSDATIN Kemensos RI tersebut dalam mewujudkan data yang akurat dan tepat sasaran terhadap masyarakat di Bengkulu Selatan, " ujar Gusnan di Jakarta Kamis (10/11).
Banyak program yang sudah disalurkan kepada masyarakat Bengkulu Selatan. Seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Kelompok Usaha Bersama (KUBe), Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial.
Program yang ada ini bisa menurunkan angka kemiskinan di Bengkulu Selatan. Tetapi dari data yang menerima sebenarnya tingkat kemiskinan di Bengkulu Selatan tidak termasuk kemiskinan ekstrem.
"Kedepannya kami akan melakukan pengupgradetan data. Sehingga yang diberikan bantuan benar - benar tepat sasaran. Untuk itu kami minta kepada Dinsos segera menyampaikan data yang pasti dilapangan kepada Pusdatin Kemensos nantinya, " papar Gusnan.
Kepala Dinas Sosial Efredy Gunawan. SSTP. M. Si, mengatakan masih adanya masyarakat yang menerima padahal sudah mampu, itu kemungkinan masih kurangnya pemahaman petugas atau operator SIKS NG dalam penginputan data DTKS, baik penambahan atau penggantian data , sehingga data tersebut belum valid. BACA JUGA:Kejati dan Pemprov Bengkulu Teken MoU Balai Rehabilitasi Narkoba
"Wajar jika data kemiskinan di daerah meningkat, jika masyarakat yang sudah tidak layak menerima atau sudah mampu, tetap menerima bantuan ( data tersebut dimutakhirkan dengan cara menghapus data yang tidak masuk kriteria miskin Lewat aplikasi SNG),untuk itu kami akan memfalidasi data terbaru sesuai dengan kriteria Kemensos RI, "pungkas Efredy.