Menu Kopling yang disiapkan-Miranti-
BENGKULU, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Samsul Mu'arif merupakan salah seorang mahasiswa Unihaz Prodi Akuakultur Jurusan Pertanian dan sekarang sudah menginjak di semester 6.
Di kampus sendiri Arif tergabung ke dalam unit kegiatan mahasiswa seni Unihaz.
Seperti anak muda pada umumnya yang hobi nongkrong dengan teman-teman sebayanya, dari sana Arif mencoba mencari keuntungan dengan menjual kopi dan teh herbal keliling atau yang kerap disebut dengan "Kopling."
BACA JUGA:Politisi PKS Ini Siap Fasilitasi Emak-Emak Ikut Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring
BACA JUGA:Iswandi Ruslan Siap Perjuangkan Usulan Tiang Listrik Warga Kelurahan Muara Dua
"Sebenarnya di tempat nongkrong sama teman-teman ngopinya juga kopi biasa, tapi kenapa saya bisa chatnya memutuskan untuk jualan kopi herbal itu sebenarnya eksperimen. Karena saya mau bikin produk yang beda dari yang lain.''
''Bahasa lainnya sih mau buat terobosan baru," ujar Arif, Owner Kopling kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID kemarin.
Kopling sendiri mulai jualan hanya saat sore hari di Pantai Tapak Paderi.
BACA JUGA:Gagal Tes KPU Provinsi, Bisa Daftar KPU Kabupaten
BACA JUGA:Pengangguran Terbuka Makin Lebar, Pelatihan di BLK Semudah Itu, Ada Uang Sakunya Lagi
" Dan Alhamdulillah untuk tabungan anak muda sudah bisa. Jualan kopling ini sudah lumayan membatu lah untuk kita sebagai anak muda," lanjutnya.
Untuk menunya sendiri selain kopi dan teh herbal, Arif juga jual kopi biasa dan donat, sedangkan harga minumannya dimulai dari Rp 5.000 dan untuk donatnya dimulai dari 1.000.
Arif juga berharap semoga anak-anak muda lebih mencintai produk herbal dan produk lokal. Karena, masih banyak kopi-kopi yang enak di Bengkulu ini. Kalau ada yang sehat, kenapa harus yang instan.
BACA JUGA: Realisasi Program Replanting di Mukomuko Sampai Saat Ini 2.322 Hektar Lebih
BACA JUGA:Tanpa Permisi, Avanza Seruduk Rumah Warga, Ringsek