RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepahiang dinilai sudah bagus oleh Presiden RI Joko Widodo. Hal ini diutarakannya saat meninjau fasilitas kesehatan yang ada di RSUD Kepahiang, Kamis (20/7).
BACA JUGA:Muhasabah Diri di Awal Tahun Baru Hijriah “Saya senang karena Rumah Sakit Kepahiang ini tipe C memiliki 124 bed tapi spesialisnya sudah 13 (orang), bagus. Jika di rumah sakit yang lain, spesialis ini biasanya menjadi persoalan,” ucapnya. Menurut Presiden, fasilitas serta jumlah tenaga kesehatan yang dimiliki oleh RSUD Kepahiang dinilai sudah bagus, utamanya jumlah dokter spesialis yang dimiliki saat ini sudah mencukupi. BACA JUGA:Inilah Kisahnya Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (26) - Bertugas dalam Suasana PerangSuasana kunjungan Presiden Jokowi di RSUD Kepahiang-adit/ist-radarbengkulu.disway.id Presiden juga mengecek bagaimana penanganan stunting hingga sejumlah fasilitas kesehatan yang ada di rumah sakit tersebut. “Saya ke sini juga untuk memastikan mengenai penanganan stunting,” ucap Presiden dalam keterangannya usai peninjauan. BACA JUGA:Kerja Tim Pendata dan Metode Smartphone Jadi Kunci Pencapaian Target Pemutakhiran Data Keluarga 2023 Presiden menyebut hal lain yang juga dinilai sudah baik dari RSUD tersebut yakni dari sektor kebersihan juga akreditasi yang dimiliki. “Saya lihat kebersihan, akreditasinya sudah paripurna. Ini tentu bagus,” katanya. Sayangnya, terdapat satu permasalahan yang dihadapi oleh RSUD Kepahiang yakni masih belum mampu memenuhi kebutuhan terkait peralatan untuk operasi katarak. BACA JUGA:Hati-Hati, Warga Seluma Terpapar DBD
Presiden Jokowi sedang memberikan keterangan pers-adit/ist-radarbengkulu.disway.id Karena itu, Presiden menjanjikan untuk memberikan peralatan tersebut secepatnya. “Tadi ada masalah satu, yaitu mengenai peralatan untuk operasi katarak, akan saya kirim nanti secepatnya,” tandasnya. BACA JUGA: Ini Dia Oleh-Oleh HMI Bengkulu untuk Presiden Jokowi Turut mendampingi Presiden dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dan Wakil Bupati Kepahiang Zurdi Nata.