Serial Abunawas: Membuktikan Aliran Angin

Senin 31-07-2023,09:56 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Yar Azza

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Tidak ada angin, tiba-tiba Abunawas ingin bermain ke istana. Kebetulan , ketika sampai disana, Baginda Harun Alrasyid sedang tidak sibuk. Jadilah Abunawas diterima dengan senang hati.

Kedatangan Abunawas benar-benar dimanfaatkan oleh Baginda.

 

 Baginda yang semula tidak merasakan apa-apa, tiba-tiba mengeluh masuk angin. Badan Baginda tampak seolah-olah menggigil.

''Aku ingin kerokan, Abu,'' ujar Baginda. ''Maukah kau membantuku?''

 

Diminta bantuan seperti itu, Abunawas tidak bisa menolak. Ia langsung mengambil sekeping uang dinar dan selepek (alas cangkir) minyak kayu putih. Ia pun menyuruh Baginda tengkurap dan langsung mengeroki punggungnya. Namun karena memang tidak masuk angin, punggung Baginda tidak nampak merah juga. Abunawas merasa kesal karena telah dibohongi.

''Kalau kerokannya sudah rata, diteruskan pijit seluruh tubuh, ya?'' terdengar suara Baginda lagi.

 

Abunawas semakin kesal.''Kerokan saja tidak selesai-selesai, sekarang minta ditambahi pijit lagi!'' keluh Abunawas dalam hati.

Satu jam berlalu, namun Baginda masih menganggap kerokan Abunawas belum rata juga.''Guratannya jangan jarang-jarang . Yang rapat gitu, lho!'' omel Baginda tanpa menoleh ke arah Abunawas .


--

 

''Ya.. ya nanti hamba ulangi lagi yang belum rapat,'' jawab Abunawas gusar.

''Ngomong-ngomong,'' kata Baginda masih dengan posisi tengkurap, ''Mengapa kalau orang masuk angin yang dikeroki punggungnya? Bukan hidung atau mulutnya,ya? Lubang-lubang itu kan tempat keluar masuknya angin?''

Kategori :