RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kepala Unit Pelayanan Pelanggan (UPL) PLN Bintuhan, Kaur Sandi Ramba mengatakan, harapan masyarakat Kabupaten Kaur untuk mendapatkan Gardu Induk supaya ada layanan Listrik maksimal tidak berjalan dengan lancar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan terancam gagal.
BACA JUGA:Diduga Kena Angin Duduk, Warga Muara Saung Meninggal Dunia, Keluarga Sudah Ikhlas
''Kendala pembangunan Gardu Induk Bintuhan, Kaur ini akibat pembebasan lahan untuk pembangunan Tapak Saluran Utama Tegangan Tinggi (SUTT),'' ujar Sandi kepada RADARBENGKULU.DISWAY.ID saat ditemui di ruang kerjanya tadi siang.
Lebih lanjut dikatakan, untuk tapak SUTT di Kaur ini ada 120 tapak. Sedangkan 89 tapak sudah proses pembangunan paralel tower dan sudah jalan. Gardu induk ini sebesar 150 kv.
BACA JUGA:10 Sahabat Nabi Muhammad SAW yang Dijamin Masuk Surga, Siapa Saja..?
Yang belum berjalan, apalagi diproses, paparnya, itu ada 31 tapak. Dengan rincian, yang menolak ganti ruginya ada 16 tapak. Menolak harga dari Kantor Jasa Penilaian Publik (KJPP), yang setuju namun alasan hak tanah masih diagunkan ada 11 tapak, hibah dari Pemda 1 Tapak tidak ada kendala. '' Ini data per 10 Juli 2023,'' ujarnya.
BACA JUGA:Hari Pelanggan Nasional, Bayar Listrik Tepat Waktu, Siap-Siap Dikunjungi Petugas PLN
Yang menentukan harga ganti ruginya, Lembaga Independen KJPP (Kantor Jasa Penilaian Publik). Sedangkan Pemda Kaur berpatokan pada besaran ganti rugi sesuai kajian lembaga Independen KJPP.