Iqbal mengatakan, tumbuhnya minat ber-KB sebagai kebutuhan, maka akan terlihat kuantitas dan kualitas program serta berkualitasnya keluarga. Karena program KB menentukan kualitas keluarga. Sebab, program KB dapat menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan. Menjarangkan jarak kelahiran tentu dapat mengurangi risiko kematian bayi.
"KB itu mengatur jarak kehamilan, agar tidak hamil pada usia terlalu muda, tidak terlalu tua, tidak terlalu sering melahirkan dan tidak terlalu dekat jarak melahirkan," beber Iqbal.
KB menurut Iqbal, merupakan program untuk semua kalangan masyarakat dengan berbagai status sosialnya. Baik itu, pasangan keluarga intelektual, awam, tidak mampu maupun orang kaya. Ber-KB juga bukan hanya kewajiban perempuan, KB juga tanggung jawab pria.
"Karena didalamnya terdapat manfaat peningkatan kesehatan," ujarnya.
Untuk meningkatkan kualitas program serta menjadikannya sebagai kebutuhan, maka diperlukan keterampilan dan teknik komunikasi tenaga penyuluh. Karena tenaga penyuluh sebagai garda terdepan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana). Sehingga bisa memberikan keyakinan bahwa prorgam KB untuk masa depan keluarga dan bangsa.
"Berkualitasnya keluarga maka akan mewujudkan bangsa yang mandiri. Peluang Indonesia Emas dan bonus demografi tidak hanya sebatas slogan," terang Iqbal.