BACA JUGA:Gubernur Rohidin: Orang Minang Itu Penggerak Ekonomi Daerah
BACA JUGA:Inilah 13 Orang Minang Kabau Yang Pernah Memimpin di Bengkulu Selatan
BACA JUGA:Orang Bengkulu Ini Angkat Orang Minang Kabau Jadi Pemimpin, Ada Apa Ya?
Modus Belanda Ingin Kuasai Indonesia
Saat itu ketika Indonesia baru saja merdeka, Belanda masih tetap tidak mau mengakui Indonesia sebagai negara yang telah merdeka dan berdaulat. Belanda, bahkan bersikeras untuk kembali menjajah. Dengan berbagai upaya, baik provokasi militer dalam Agresi Militer I (1947) dan Agresi Militer II (1949) maupun diplomasi, Belanda berusaha memecah belah rakyat dan para pemimpin Indonesia.
Hasilnya, Belanda berhasil memecah Indonesia yang bulat dan bersatu ke dalam beberapa negara bagian. Negara Republik Indonesia dipecah menjadi beberapa negara bagian kecil yang wilayahnya terbatas hanya di Yogyakarta dan sekitarnya. Negara-negara bagian lain hasil ciptaan Van Mook antara lain Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Madura, Negara Sumatera Timur, Negara Sumatera Selatan, Negara Indonesia Timur, Negara Borneo Timur, dan Negara Dayak Besar.
Dengan cara itu, Belanda masih dapat menguasai Indonesia. Negara bagian satu-persatu masuk ke dalam kekuasaannya. Akibatnya, tidak jarang, negara bagian yang satu dengan yang lain saling mencurigai bahkan bermusuhan.
Melihat keadaan yang demikian dalam sidang parlemen gabungan Negara Republik Indonesia (RI) dan Republik Indonesia Serikat (RIS), Mohammad Natsir sebagai anggota parlemen dari Masyumi mengajukan mosi kesatuan yang populer dengan sebutan Mosi Integral Natsir.
Mosi itulah yang mengantarkan masing-masing negara bagian untuk bersatu kembali ke dalam NKRI. Pengaruh mosi diakui secara umum sangat strategis bagi perjuangan NKRI. "Berawal dari mosi ini pula Indonesia dapat kembali menjadi negara kesatuan yang bulat dan kokoh. (net/ags)
//Tulisan ini diadopsi dari situs :https://id.wikipedia.org/wiki/Mosi_Integral_Natsir#:~:text=Mosi%20Integral%20adalah%20sebuah%20keputusan,yang%20digagas%20oleh%20Mohammad%20Natsir.
//serta sejumlah referensi lainnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News