“Wah, mau… mau… mau banget aku ikut,” jawab Melani dengan semangat sambil melompat- lompat kecil sampai membuat Vita kaget.
“Ya ampun Melani, kamu ini buat saya kaget aja. Nah, kalo gitu kita cari dua orang lagi. Kira-kira siapa ya? Em…” tanya Vita sambil memegang dagu kebingungan.
“Nanti saya coba ajak teman-teman yang lain, siapa tau mereka mau gabung sama kita atau kita buat aja pengumuman di mading,gimana?” ucap Melani sambil memberi saran.
“Nah… ide bagus itu,” jawab Vita dengan setuju.
Setelah berbincang-bincang, Vita dan Melani bergegas membuat pengumuman di mading dan menunggu siapa tau ada yang mau gabung. Waktu terus berlalu. Kring…kring…kring… bel jam belajar malam berbunyi.
Disaat Vita dan Melani belajar, ada dua orang yang menghampiri mereka. Ternyata mereka menawarkan diri untuk bergabung bersama Vita dan Melani.
“Eh… beneran kalian mau gabung sama kami?” ucap Vita dengan mata sedikit melotot karena kaget.
“Iya..,perkenalkan nama saya Vebi, berasal dari Yogyakarta dan ini teman saya bernama Dina dari Jawa Tengah, gimana? Kami boleh gak ikut gabung?” tanya Vebi sambil merangkul Dina.
“Pasti boleh dong…Ih akhirnya ada juga yang mau gabung sama kita Melani,” ujar Vita dengan senang sambil menarik-narik Melani.
“Oke… terima kasih Vita,” kata Vebi sambil memutarkan badannya untuk lanjut belajar dan meninggalkan Vita.
Keesokan harinya, Vita bersama tiga orang temannya meminta bantuan kak Via untuk mendaftarkan mereka kepada Bu Yeni.
“Kakak…,kakak lagi sibuk gak? Vita boleh minta tolong kak. Tolong daftarin kami lomba kakak. Soalnya Vita dan teman-teman gak berani kak” ucap Vita dengan perasaan sedikit tidak enak.