Kisah A.M Hanafi Sosok Pahlawan Nasional Asal Bengkulu yang Status Kewarganegaraan Sempat Dicabut Pemerintah

Sabtu 28-10-2023,10:27 WIB
Reporter : eka
Editor : radarbengkulu

RADAR BENGKULU - A.M Hanafi merupakan Pahlawan Bengkulu yang menjadi duta besar Republik Indonesia di kuba pasca peristiwa Gerakan 30 September (G30 SPKI)1965. 

 

Dengan dijuluki nama lengkap yakni anak marhaen Hanafi atau yang sering disebut dengan A.M Hanafi ini lahir di Bengkulu pada tahun 1918 .

 

Disaat muda dulu ia menemani Sukarno yang kala itu lagi menjalani pengasingan ke Bengkulu oleh pemerintah hindia belanda pada tahun 1938-1942.

BACA JUGA:Kisah Nabi yang Berdakwa Selama 500 Tahun, Namun Pengikutnya Sedikit, Anaknya Meninggal Dalam Kekafiran

Setelah berakhirnya masa pengasingan, A.M Hanafi dibawa oleh Sukarno dibawa ke Jakarta, di sanalah ia bergabung dengan pasukan pemuda revolusioner yang bermarkas di Menteng 31. 

 

A.M Hanafi dan beberapa kawanan lainnya itu kemudian menculik Soekarno Hatta ke Rengasdengklok malam sebelum proklamasi kemerdekaan. 

 

Setelah kemerdekaan pada tahun 1957-1960 , Hanafi menjabat sebagai menteri tenaga rakyat.

BACA JUGA:Sukarno Nikahi Fatmawati dengan Cara Tak Lazim, Dikisahkan oleh Keduanya

Jabatan lain yang pernah ia pimpin ialah menjadi anggota dewan pertimbangan agung , anggota MPRS , komite pembebasan irian barat dan pendiri badan musyarawah besar angkatan 45. 

 

Lalu pada tahun 1963, A.M Hanafi diminta oleh Soekarno untuk menjadi duta besar di kuba. Awalnya Hanafi menolak jabatan tersebut, akan tetapi setelah Soekarno meminta istri hanafi untuk membujuknya, akhirnya hanafi pun menerima jabatan dari Soekarno. 

Kategori :