RADAR BENGKULU - Saat ini heboh lagi tentang nyamuk Bionik Wolbachia di sosial media. Banyak masyarakat bertanya-tanya apa sebenarnya nyamuk ini?
Hasil penelusuran redaksi, melansir cobisnis.com yang mengutip Centers for Disease control and prevention ternyata nyamuk Bionik Wolbachia adalah nyamuk Aedes Aegypti yang telah terinfeksi wolbachia, sehingga fungsinya bisa menekan angka penyebaran DBD.
BACA JUGA:Ini Tanaman Pengusir Nyamuk yang Ampuh
Bahkan sejumlah negara seperti Brazil, Australia, Vietnam dan Sri Langka telah menggunakan nyamuk Bionik ini mencegah penyebaran DBD. Merekapun mengklaim telah berhasil menekan DBD dengan penggunaan metode ini.
Untuk di Indonesia sendiri, sejumlah riset telah dilakukan para peneliti, diantaranya di wilayah Yogyakarta, Semarang dan Bali.
Bahkan terbaru, dari laman web Kemenkes RI menginformasikan nyamuk Bionik ini juga diaplikasikan di wilayah Kupang NTT.
Namun ternyata, masih dari hasil penelusuran redaksi terkait penerapan metode ini masih mendapat penolakan di tengah masyarakat. Bahkan terbaru, Mantan Menteri Kesehatan RI Siti Fadhila khawatir metode ini akan menciptakan penyakit baru dikemudian hari.
BACA JUGA:Kasus Meninggalnya Satu Keluarga Akibat DBD di Kabupaten Mukomuko Jadi Perbincangan Publik
Dikatakan bahwa perubahan genetika pada Nyamuk juga dikhawatirkan terjadi konsekuensi dikemudian hari.
Terakhir, Siti Fadhila meminta pemerintah RI segera menyudahi penerapan metode penekanan DBD dengan menggunakan nyamuk Bionik Wolbachia.