RADARBENGKULU - Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bengkulu Selatan melaksanakan kegiatan Evaluasi Audit Kasus Stunting. Acara ini mengundang seluruh elemen.
Wakil Bupati Bengkulu Selatan,H. Rifa’i Tajuddin,S.Sos selaku Ketua TPPS Kabupaten memimpin kegiatan evaluasi ini.
BACA JUGA:Paten Terpadu, Ini Program Bengkulu Selatan untuk Pemenuhan Kebutuhan Daging
Beliau mengatakan bahwa identifikasi faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka stunting, evaluasi program kesehatan, perencanaan strategi intervensi, serta perumusan kebijakan merupakan hal yang penting dilakukan oleh TPPS.
"Sehingga TPPS mengerti apa yang harus dilakukan,serta meminimalisir terjadinya stunting.Untuk itu harus kita lakukan persiapan calon pengantin sampai dengan 1000 hari pertama kehidupan, dimana fase kehidupan yang dimulai sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan sampai dengan anak berusia 2 tahun,"papar Rifai di Bappeda Sabtu (25/11).
BACA JUGA:19 Aliran Kepercayaan Masuk Daftar Pengawasan di Bengkulu Selatan
Kalau nantinya intervensi ini telah dilaksanakan mulai dari hulu, maka mudah-mudahan angka stunting akan menurun. Sehingga dalam menciptakan suatu generasi, yaitu generasi yang sehat,kuat serta mampu bersaing baik dari segi sosial maupun dunia kerja nantinya.
Jangan sampai stunting ini nantinya pada saat demografi menjadi beban Pemerintah. Bahkan keluarga yang berada di sekitar anak stunting.Hal ini harus menjadi prioritas semua elemen,sehingga beban tersebut tidak menjadi pemikiran yang menakutkan dikemudian hari.
BACA JUGA:Efek Domino Manna Expo, UMKM Bengkulu Selatan Akan Belajar Memanfaatkan Lidi Sawit
Oleh sebab itu, evaluasi audit kasus stunting ini penting untuk mengetahui sejauh mana kinerja TPPS dalam menurunkan prevalensi stunting Bengkulu Selatan setiap tahunnya.Sehingga apa yang menjadi kekurangan dalam tindakan dan apa yang harus dipertahankan bisa tetap dilakukan dalam pencegahan stunting.
"Semoga dengan evaluasi serta pemaparan peran penting dari TPPS menjadi gambaran komprehensif tentang kondisi stunting, dan menjadi dasar untuk pengambilan kebijakan yang lebih baik, serta membantu merancang strategi intervensi yang lebih efektif dan kita bisa mewujudkan Negara yang kuat dengan mutu generasinya,"pungkas Rifai.(*)