"Kalau kasih uang nanti tidak diberikan makan maka diberikan makan langsung pada ibu-ibu yang baru menikah menjelang kehamilannya juga dibantu dengan nutrisi yang sehat sehingga kehamilan jadi sehat dan anak umur sampai 5 tahun itu wajib diberikan makanan-makanan yang bergizi. Dengan demikian diharapkan gizi buruk ini akan mampu kita selesaikan stunting ini bisa kita ke atasi," lanjutnya.
Dijelaskan Marzuki ketika masalah stunting dan gizi dapat teratasi, program tersebut diyakini dapat membawa generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.
"Kalau ini bisa diatasi kita akan menghasilkan anak-anak yang unggul nah ini penting sekali anak yang unggul karena apa bonus dan demografi ini harus disiapkan betul supaya jangan anak-anak kita anak-anak yang idiot, karena stunting anak-anak yang tidak punya apa punya daya pikir yang baik akhirnya bukan menjadi bonus demografi tetapi justru masalah demografi kita," jelas Marzuki.
Sementara itu Ketua JSI Provinsi Kepulauan Babel Djailani Abubakar menyampaikan masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini.
Acara yang didahului dengan zikir sebagai sarana refleksi disertai doa taubat selama setahun menjalani kehidupan atas segala kekeliruan yang telah terjadi.
“Alhamdulillah yang pertama kita menjalankan instruksi pusat untuk menyelenggarakan dzikir akbar dan doa akhir tahun ini, kita kan dari Januari sampai Desember mungkin banyak salah khilaf segala macam maka ini bagi kami adalah suatu hal yang positif,” ungkapnya.
Dikatakan Djailani bangsa ini luas dan besar dengan beraneka ragam budaya dan masyarakat sehingga membutuhkan sosok pemimpin yang tangguh dan berpengalaman seperti Prabowo untuk memimpin jutaan masyarakat Indonesia.
“Bangsa ini sangat luas dari Sabang sampai Merauke penduduknya terbesar keempat kalau enggak salah di dunia ini perlu sosok pemimpin yang betul-betul menguasai dan memahami dunia,” tuntasnya.