Gereja PNIEL Blimbingsari, Tempat Ibadah Umat Kristen Tapi Mirip Pura di Bali

Sabtu 23-12-2023,23:52 WIB
Reporter : Eka
Editor : Syariah muhammadin

 

 

RADAR BENGKULU - Bangunan ibadah dan gereja Kristen sering kali memiliki menara atau kubah. Namun gereja ini berbeda. Tentunya cukup unik dan menarik, gereja ini dibangun sesuai dengan daerah dimana bangunan tersebut didirikan.

 

Gereja ini tidak berbentuk menara, melainkan berbentuk seperti kuil. Gereja PNIEL Blimbingsari bentuknya seperti candi tempat peribadatan umat Hindu.

BACA JUGA:5 Gereja Terbesar di Dunia Dengan Arsitektur yang Indah, Berikut Sejarah Singkatnya

Berdasarkan laman kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mayoritas warga Desa Blimbingsari beragama Protestan.

 

Dikutip dari sumber bestiebali, Gereja PNIEL Blimbingsari penuh dengan dekorasi khas Bali seperti ukiran, candi Kuri (Kori Agung), Candi Bentar, bale kul-kul pengganti lonceng yang sering diidentikkan dengan bangunan gereja dan gaya arsitekturnya.

BACA JUGA:11 Gereja Tertua dan Terindah di Indonesia, Berikut Sejarah Berdirinya

Arsitektur bangunan gereja mirip Wantilan atau setengah. Bangunan terbuka tanpa dinding, isolasi bangunan. 

Sejarah pembangunan Gereja PNIEL Blimbingsari Pada masa penjajahan Belanda, sekitar tahun 1939, banyak permasalahan kompleks yang muncul, salah satunya adalah konflik agama yang berdampak besar bagi kota Denpasar dan sekitarnya.

BACA JUGA:Update Jadwal Keberangkatan KAI Periode Libur Natal 2023, Yuk Disimak

Pemerintah Kolonial Belanda akhirnya berinisiatif untuk memindahkan masyarakat yang berkonflik ke Bali bagian barat, sekitar hutan desa Melaya yang terkenal angker dan masih lebat.

Beberapa warga perbukitan sebelah utara desa Melaya melihat di bagian selatan atau yang sekarang disebut desa Blimbingsari terdapat sebuah cahaya berbentuk salib. Kemudian, sekitar 30 orang mulai berkeliaran di hutan sekitar alun-alun berbentuk salib dan membuka lahan pemukiman serta perkebunan.

Kategori :