Gereja Peninggalan Belanda, Jawi Wetan Moyowarno Berada di Kota Santri

Gereja Peninggalan Belanda, Jawi Wetan Moyowarno Berada di Kota Santri

Gereja Kristen Jawi Wetan-Ist-

RADAR BENGKULU - Agak jauh dari pusat Kabupaten Jombang di Jawa Timur, sekitar 12 km dari pusat Kabupaten Jombang di sebelah kanan, terdapat sebuah gereja peninggalan belanda yang masih berdiri hingga saat ini. 

 

bangunan itu adalah Gereja Kristen Jawiwetan (GKJW) yang terletak di Mojowarno Kabupaten Jombang. GKJW Sebelum berbicara tentang sejarah Mojowarno, perlu diketahui bahwa Desa Mojowarno merupakan sebuah wilayah kecil yang dilintasi banyak sungai, antara lain Kali Jiken, Kali Joyo dan Kali Sat.

BACA JUGA:Viral, Bangunan Gereja Gondokusuman Yogyakarta Tembus Ratusan Tahun

BACA JUGA:6 Gereja Legendaris Bergaya Bangunan Eropa di Surabaya

Selain melintasi beberapa sungai, saat Mojowarno mulai membuka hutan, kawasan di sekitarnya merupakan lahan pertanian di sisi timur Gunung Arjuno. Sedangkan di sebelah barat terdapat Pabrik Gula Tjoekir yang dibangun pada tahun 1870.

 

Karena kawasan sekitarnya merupakan lahan pertanian dan pabrik milik pemerintah Hindia Belanda, maka Mojowarno menjadi tempat peristirahatan orang-orang Belanda yang tinggal di kawasan perkebunan dan pabrik gula.

BACA JUGA:Gereja Berusia Ratusan Tahun Ada di Cianjur Jawa Barat Indonesia, Termasuk Pemukiman Kristen Tertua

BACA JUGA:Update Informasi Perayaan Misa Natal di Gereja Katolik Santo Yohanes Provinsi Bengkulu Aman dan Damai

Pembangunan gereja ini diarahkan oleh guru injili pertama Moyowarno bernama Paulus Tosari. Perkembangan tersebut tak lepas dari kiprah pemilik Mojowarno, Coenraad Laurens Coolen.

 

Dia adalah seorang awam yang menyebarkan agama Kristen kepada para pekerja. Ia menerjemahkan doa-doa Kristen ke dalam bahasa Jawa. Itu sebabnya budayanya berubah. Coolen akhirnya dibimbing oleh seorang penduduk asli Madura bernama Wiryoguno.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: