Gereja Peninggalan Belanda, Jawi Wetan Moyowarno Berada di Kota Santri

Gereja Peninggalan Belanda, Jawi Wetan Moyowarno Berada di Kota Santri

Gereja Kristen Jawi Wetan-Ist-

Wiryoguno adalah putra Pangeran Korokusumo, keturunan Kesultanan Bangkalan.Suatu hari Wiryoguno pergi ke daerah Ngoro dan melewati Alas Kracil untuk mencari Peguron. Ia mencoba tinggal di hutan Krasil yang terkenal dengan perburuannya.

 

Babat merupakan tempat lahirnya daerah Mojowarno hingga bertemu dengan Coenraad Laurens Coolen. Cullen mengajarkan agama Kristen kepada Wiryoguno. Karena banyak menerima ajaran Kristen dari Cullen, Wiryoguno memutuskan untuk masuk agama tersebut.

 

Wiryoguno juga bertemu dengan tokoh Kristen bernama Johannes Emde di Surabaya. Pada tanggal 13 April 1844, Huryoguno dan keluarganya dibaptis oleh Pendeta van Mayer dan namanya diubah menjadi Carolus Huryoguno.

 

Pada tahun 1850, Wiyoguno berhasil menebangi hutan Krasil dan didirikan enam desa di kawasan tersebut. Karena masyarakat Mozowarno menghargai kerja sama tim, mereka bekerja sama mengumpulkan dana, yang kemudian digunakan untuk membangun gereja. Akhirnya pada tanggal 24 Februari 1879, Gereja Kristen Jawi Wetan Mojowarno berhasil diselesaikan.

 

Berdasarkan dokumen yang diterima, letak gereja berada di sisi timur dan barat, sehingga pintu masuk dan jendela menghadap utara dan selatan. Penataan ini khas rumah kolonial Belanda sehingga tanggalnya tidak tepat. 

 

Gaya arsitektur Gereja Kristen Jawi Wetan dikenal dengan gaya kerajaan Indische (Hadinoto, 1996), yaitu terbuat dari batu bata putih. Di gedung ini Anda akan menemukan banyak aspek bangunan Gotik, Neoklasik, dan Romantis yang dipadukan dengan tradisi Jawa yang mencerminkan masyarakat setempat.

 

 Orang Belanda kemudian mengadopsi gaya rumah ini sebagai desain rumah mereka di Indonesia. Di atas batu itu terdapat kutipan Injil yang ditulis dalam bahasa Jawa: "Ya Tuhan, di mana lagi kami harus berdoa?" Andalah yang memiliki kata-kata kehidupan kekal. (Tuhan, kepada siapa kami harus pergi? Hanya Engkaulah kata-kata kehidupan kekal)

 

Beberapa pintu dan jendela berbentuk seperti daun semanggi, dipinjam dari gaya Gotik, dan pintunya lebar serta tinggi. Hampir seluruh permukaannya ditempati oleh jendela dan ventilasi yang tinggi dan simetris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: