RADAR BENGKULU - Gereja berusia ratusan tahun atau lebih dari satu abad ternyata ada di Indonesia, tepatnya di Cianjur Jawa Barat. Gereja ini terletak di pemukiman Kristen tertua di Cianjur.
Gereja yang berusia tua itu bernama Gereja Kristen Pasundan (GKP) Palalangon. Gereja ini didirikan oleh B.M Alkema, salah satu zendeling (penginjil) organisasi evangelis Belanda Nederlandsche Zendings Vererniging (NZV), pada tahun 1902.
Ia juga didukung oleh tujuh keluarga pionir yaitu Miad Aliambar. , Jena Aliambar, Hasan Aliambar, Akim Muhiam, Naan Muhiam, Yusuf Sairin dan Elipas Kaiin.
BACA JUGA:4 Gereja Peninggalan Kolonial Belanda yang Berada di Kabupaten Malang, Berikut Sejarahnya
Bersama BM Alkema, ketujuh orang ini kemudian dipertemukan kembali dengan keluarganya. Jadi ada 21 jemaah berkumpul. Orang-orang ini membentuk apa yang disebut jemaah asli yang mendirikan salah satu gereja Protestan tertua dan pemukiman Kristen tertua di Cianjur.
Nama gereja ini didapat dari lokasinya yaitu Palalangon. Palalangon artinya menara. Namun nama tersebut tidak diambil dari menara gerejanya melainkan mengacu pada lokasi desa yang berada di atas bukit.
BACA JUGA:Cerita Perjuangan Pembangunan Gereja Toraja, Bentuk Bangunan yang Khas Menjadi Daya Tarik Wisata
Saat itu, Desa Palalangon terletak di dataran tinggi. Namun pasca dibangunnya Waduk Cirata, desa ini seakan ambruk dari ketinggian dan seolah berada di dataran rendah.
namanya diambil dari nama desa ini. Bukan karena mempunyai menara. Karena menara gereja ini dibangun setelah adanya desa ini
BACA JUGA:Gereja PNIEL Blimbingsari, Tempat Ibadah Umat Kristen Tapi Mirip Pura di Bali
Bangunan GKP Palalangon hanya merupakan tempat ibadah sementara dan dibangun dari bahan eurih atau jerami. Namun kemudian diubah menjadi bangunan permanen dengan desain khas gereja Eropa pada masa itu. Pertama kali dibuat dengan lukisan, sangat sederhana. Itu kemudian dibangun menjadi gereja yang lebih kuat.