RADARBENGKULU - Intensitas curah hujan di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) kini mulai tinggi. Melihat hal itu, masyarakat, khususnya yang tinggal di daerah pegunungan. Seperti di Kecamatan Taba Penanjung diminta waspada terhadap potensi longsor dan pohon tumbang.
"Dengan kondisi curah hujan seperti sekarang, maka besar kemungkinan adanya longsor susulan seperti yang terjadi di Desa Taba Teret kemarin. Sebaiknya masyarakat tetap waspada dan menjauhi daerah-daerah yang rawan longsor," terang Kapolres Benteng, AKBP. Dedi Wahyudi, S.Sos, S.Ik, M.H, M.Ik melalui Kapolsek Taba Penanjung, Iptu.Junairi,SH,MH.
BACA JUGA:Bengkulu Tengah Wujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih Baik
Ditambahkan, wilayah rentan longsor telah dipetakan, dan memberikan peringatan dini terkait informasi curah hujan dan cuaca ekstrem.
Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat lebih tanggap dalam upaya mitigasi dan penanggulangan bencana.
BACA JUGA:TNI-Pemkab Bengkulu Tengah Berkolaborasi Mewujudkan Akselerasi Pembangunan
"Longsor yang terjadi di desa Taba Teret kemarin menjadi pelajaran bagi kita agar selalu waspada," terangnya.
Ditambahkan, air hujan yang meresap ke dalam lereng bisa mengakibatkan peningkatan tekanan air tanah sebagai daya dorong longsor.
BACA JUGA: Lantik Pengurus Badan Musyawarah Adat, Ini Pesan Penjabat Bupati Bengkulu Tengah
Oleh sebab itu, daerah rawan longsor jangan dijadikan area permukiman. Tapi sebaliknya agar dijadikan kawasan lindung.
"Warga yang tinggal di daerah rawan longsor tingkatkan kewaspadaannya. Pasalnya, curah hujan yang semakin tinggi membuat tanah mudah tergerus longsor," tutupnya. (*)