3. Cari bantuan professional
Berkonsultasi dengan dokter spesialis, seperti dokter anak, ahli terapi wicara, atau konselor autisme yang berpengalaman, mungkin bisa menjadi panduan bagi orang tua, termasuk para ibu.
Para profesional ini dapat menawarkan strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap anak autis dan menyediakan sumber daya penting lainnya untuk dukungan tambahan. Jadi, jangan ragu untuk menghubungi dan berkonsultasi dengan ahlinya
4. Perhatikan perawatan diri
Membesarkan anak autis bisa melelahkan, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk meluangkan waktu untuk mengurus dirinya sendiri.
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk menjaga diri, seperti rutin berolahraga, tidur cukup, melakukan aktivitas yang disukai, dan mencari dukungan emosional dari orang-orang terdekat sobat. Dengan merawat diri sendiri, Anda akan menjadi orang tua yang lebih baik, dan Anda akan memiliki lebih banyak energi dan kesabaran untuk merawat anak autis Anda.
BACA JUGA:Viral, Momen Haru Seorang Ibu Bertemu Pemuda yang Sangat Mirip Almarhum Anaknya
5. Ciptakan kebiasaan pada anak
Anak autis seringkali merasa lebih nyaman berada di lingkungan yang terorganisir. Ibu dapat menciptakan kebiasaan sehari-hari untuk anaknya.
Rutinitas harian yang konsisten dapat membantu anak Anda merasa aman dan mengurangi kecemasan. Ibu bisa memulainya dengan mengatur waktu makan, tidur atau mengikuti aktivitas rekreasi.
Gunakan alat bantu visual, seperti pengatur waktu, untuk membantu anak-anak memahami dan memprediksi aktivitas sehari-hari.
6. Memberikan dukungan sensorik
Anak autis sering kali memiliki preferensi dan sensitivitas sensorik yang unik. Para ibu dapat mencoba mengenali preferensi dan kepekaan ini dan menciptakan lingkungan yang memenuhi kebutuhan mereka.