Nilai Kesabaran dalam Mewujudkan Ketakwaan Kepada Allah SWT

Jumat 26-01-2024,00:05 WIB
Reporter : Adam
Editor : Azmaliar Zaros

Dari hadis di atas, dapat kita ambil pelajaran diantaranya :

Pertama:

Hadis ini merupakan penegasan Nabi SAW saat khutbah Haji Wada’. Beliau menyatakan bahwa identitas ketakwaan atau Islam itulah satu-satunya identitas yang ada. Sementara identitas kesukuan, etnis dan bangsa semuanya telah dilebur dalam identitas keislaman. Karena itu, meski suku, etnis dan bangsa tertentu jumlahnya banyak, itu tidak menentukan kedudukannya di dalam Islam. Yang menentukan adalah kualitas ketakwaan atau keislamannya.

Kedua:

Faktor kesukuan, etnis dan bangsa yang menjadi penyebab lahirnya kelompok mayoritas dan minoritas telah dihapuskan oleh Islam. Maka, siapapun sama kedudukannya di dalam Islam. Inilah yang juga ditunjukkan oleh Nabi SAW ketika beliau mengangkat Muhammad bin Maslamah untuk menjadi pimpinan sementara di Madinah, selama Nabi SAW tidak berada di tempat saat berperang.

Padahal Muhammad bin Maslamah bukan dari suku Quraisy. Begitu juga Abu Bakar yang dari suku Quraisy menjadi Khalifah, menggantikan Nabi SAW., meski suku Quraisy di Madinah merupakan suku minoritas karena yang menjadi pertimbangan bukan faktor kesukuan, tetapi keislamannya.

Ketiga:

Rasulullah SAW diutus Allah SWT ke muka bumi ini, diantara misinya adalah untuk menghapus dan menenggelamkan superioritas suku dan kaum tertentu. Ini menunjukkan bahwa aspek kesukuan pada masa itu masih sangat kental.

Keempat:

Islam adalah agama yang menentang perbudakan dan penjajahan. Nilai ajaran Islam menjelaskan bahwa keberadaan umat manusia di dunia ini memiliki persamaan harkat dan martabat (al-Insan wal musawah).

Prinsip Islam lainnya adalah Karomatul insan (memuliakan kehidupan manusia), kemerdekaan yang bertanggung jawab. Al wahdah wal ukhuwah (persatuan dan persaudaraan), dan lain sebagainya.

 

Kelima:

Standar kemuliaan di sisi Allah SWT adalah ketakwaan. Semakin tinggi tingkat takwa seseorang, maka semakin mulia pula dirinya di hadapan Allah SWT. Merupakan hal yang disepakati dalam syariat bahwa yang membedakan antara seseorang dengan yang lainnya adalah ketakwaan. Allah SWT berfirman yang artinya :

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami (Allah) menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan kami jadikan kalian bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar kalian saling mengenali. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah yang paling takwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui dan Maha Teliti.” (QS Al-Hujurat : 13).

 

Kategori :