Merujuk pada sumber-sumber terdahulu, ada beberapa nilai dalam pengelolaan peristiwa Isra Miraj, misalnya.
integritas moral (akhlakul karimah)
Untuk mewujudkan sikap terpeliharanya integritas moral, dapat dilakukan reformasi moral (revolusi spiritual) mulai dari tingkat aparatur.
Pembelajaran sejarah
Bisa berupa nilai-nilai yang berkaitan dengan masa lalu, bisa juga pengalaman orang-orang yang pernah mempraktikkan kepemimpinan.
Dengan demikian kesinambungan sejarah dapat dipertahankan dan dikembangkan.
Politik pemimpin harus berdasarkan hati dan rakyat.
Politik rasional itu penting. Menurut kaidah fikih, kebijakan pengelola selalu didasarkan pada kepentingan rakyat.
Pola hubungan antara hamba dengan Tuhannya dan antara manusia dengan sesamanya
Hal ini tergambar dari amanat Nabi Muhammad SAW untuk menunaikan shalat. Dalam mengajarkan shalat, hamba harus mencuci atau bersuci.
Doa diawali dengan puji-pujian kepada Asma Allah SWT (takbiratul ihram) dan diakhiri dengan doa keselamatan seluruh umat manusia (salam).
Harus langsung dalam melaksanakan keadilan berdasarkan nilai-nilai persamaan di depan hukum
Diharapkan administrasi berjalan lancar dan tidak tergoda oleh godaan. Hal ini dapat berjalan dengan baik jika unit tersebut konsisten dan disiplin (istiqamah), dapat diandalkan (amana) dan siap mendiskusikan semua permasalahan dengan bijaksana.
Pemimpin tidak boleh merasa dirinya paling tahu tentang segala hal Juga jangan mempersulit keadaan (tasyd), dan politik tidak akan melampaui batas kemampuan yang ada (ghuluw), baik bagi yang diperintah maupun bagi penguasa itu sendiri.
Namun Rasulullah SAW termasuk di antara para Nabi dan Rasul Allah SWT (Rasulullah), yang membawa risalah surga ke bumi, membawa risalah Sang Pencipta kepada makhluk, membahagiakan manusia dalam berbagai suku dan golongan, dalam waktu dan waktu yang berbeda.
Menurut salah satu pendapat yang disebutkan dalam Ar-Rahiq al-Makhtum: Sirah Nabawiyah yang diterjemahkan oleh Faris Khairul Anam, Shafiyurrahman al-Mubarakfuri, Isra Miraj terjadi pada malam tanggal 27 Rajab tahun ke-10 Nabi Muhammad SAW.