Isra Miraj merupakan perjalanan suci Nabi SAW. Peristiwa ini juga menjadi titik balik bangkitnya dakwah nabi.
Menurut Jalaluddin Rakhmat, Isra Miraj merupakan salah satu momen terpenting Nabi SAW bertemu Allah SWT.
BACA JUGA:Ini Respon Indonesia Tentang Situasi Perang Israel - Palestina dan Kondisi Gaza
Rasulullah SAW bersabda: Attahiyatul mubaarakaatushshalawatuththayyibatulillah Artinya segala kemuliaan, kehormatan dan keagungan hanya milik Tuhan saja.
Kemudian Allah SWT berfirman: Assalamuaalaika ayyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakaatuh.
Isra Miraj terbagi menjadi dua peristiwa berbeda yakni Israan dan Miraj. Pada saat Isra, Allah SWT mengutus Nabi SAW dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis.
Rasulullah SAW kemudian diangkat ke surga di Sidratul Muntaha pada saat Miraj. Nabi SAW diperintahkan langsung oleh Allah SWT untuk menunaikan shalat wajib lima waktu.
Allah SWT mengutus Rasulullah dari Baitul Maqdis karena Rasulullah SAW merupakan satu-satunya nabi dari golongan Ibrahim AS yang berasal dari Ismail AS sedangkan nabi lainnya berasal dari Ishaq AS.
Allah SWT pun ingin menunjukkan tanda-tanda kebesaran-Nya secara langsung kepada Rasulullah.
Sebab pada saat itu dakwah Nabi SAW merupakan masa yang sulit dan menyedihkan.
Untuk memotivasi dan menyemangati Nabi SAW, Allah SWT mempertemukan Nabi SAW dengan para nabi sebelumnya.
Hal ini juga menjadi pelajaran bagi umat Islam bahwa Allah SWT mendengarkan segala keluh kesah hamba-Nya, bahkan ketika mereka mengalami situasi sulit.
Isra Miraj merupakan peristiwa berharga bagi umat Islam karena diturunkannya perintah shalat lima waktu dan tidak ada nabi lain yang berkesempatan melakukan perjalanan sejauh Sidratul Muntaha.
BACA JUGA:Mobil Listrik yang Pas Untuk Mudik hari Raya, Meski Seken Tapi Masih Keren
Namun Isra Miraj juga memuat beberapa hal yang membuat sedih Rasulullah SAW.