Jadwal tidur yang berubah ini bisa menyebabkan sakit kepala.
Sebuah penelitian menemukan hubungan antara seringnya migrain dan kualitas tidur yang buruk.
Di sisi lain, tidur yang cukup dan berkualitas dapat mencegah migrain.
5. Sedih
Tidak semua orang sibuk dan bergembira selama liburan.
Sayangnya, kurang istirahat atau sistem dukungan sosial yang baik dapat menyebabkan kesepian, kesedihan dan depresi, dan perasaan ini meningkatkan kortisol, hormon stres yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, Anda jadi mudah terserang penyakit.
Dalam situasi duka ringan, Anda dapat mengatasinya dengan menghubungi orang yang Anda kenal atau mencoba menjadi sukarelawan.
Ini akan membuat Anda sibuk dan membuat Anda bersemangat berlibur, tetapi jika Anda sangat depresi, temui dokter.
Dokter mungkin merekomendasikan pengobatan atau pengobatan.
6. Alergi pohon
Beberapa orang alergi terhadap pohon. Ini mungkin tidak mengganggu Anda pada awalnya sampai Anda terus-menerus terpapar pepohonan selama liburan.
Selain itu, beberapa pohon mungkin juga mengandung spora jamur mikroskopis yang menyebabkan hidung gatal dan bersin.
Jika Anda alergi terhadap pohon, Anda mungkin akan terus-menerus merasa sakit di sekitar pohon.
Sayangnya, pohon palsu terkadang tidak lebih baik dari pohon asli karena dapat menimbulkan sarang debu.
7. Berbelanja